1.500 tiket laga kandang Arema FC di Stadion Soepriadi terjual

Estimated read time 2 min read

MALANG dlbrw.com – Manajer bisnis Arema FC Munif Wakid mengatakan 1.500 tiket atau 50 persen dari 3.000 bagian yang disiapkan telah terjual untuk laga kandang pertama melawan Dewa United di Stadion Sopriadi, Blitter, Jawa Timur. “Dari 1.500 tiket yang terjual, kita lihat 280 tiket adalah kategori VIP dan sisanya 1.220 tiket ekonomi sudah terjual,” kata Munif dalam jumpa pers di Malang, Sabtu.

Harga tiket yang dipatok pihak manajemen klub adalah Rp150 ribu untuk kategori ekonomi dan Rp200 ribu untuk VIP.

Munif mengatakan, seluruh pembelinya adalah Aramaniak yang terdaftar dalam keanggotaan Aramax.

Ia juga mengatakan, yang menonton pertandingan melawan Dewa United merupakan warga Malang Raya dan Kabupaten/Kota Blitar.

“Sekarang tahap penyaringan, yang bisa kita terima (setujui) adalah masyarakat Malang Raya dan Blitar. Jadi, meski orang Armenia, mereka terpaksa menolaknya.”

Sebagai solusinya, Munif mengatakan pendukung di luar wilayah Malang Raya dan Kabupaten/Kota Blitar bisa mendaftar melalui Presidium Armenia.

“Kami minta bantuan untuk mendaftarkan Aramania di daerah lain, kami terima asalkan terdaftar di Presidium. Kalau tidak ada KTA tidak apa-apa, kami tinggal mendaftar di Aramax.”

Namun calon pembeli harus memiliki foto dirinya mengenakan jersey Arema FC dan KTP Kabupaten/Kota Malang Raya atau Blitzer sebagai bukti bahwa mereka merupakan warga kedua wilayah tersebut.

“Harus kirimkan foto KTP. Kalau di luar wilayah Malang Raya dan Blitar, kami setujui asalkan memakai baju Arema,” ujarnya.

Kemudian, pimpinan klub mengumpulkan informasi tentang suporternya yang terdaftar di Presidium

“Kami sudah punya pelanggan sendiri, yang punya kolom informasi tersendiri kalau keluar Malang dan Blitar.”

Sementara itu, Manajer Operasional Arema FC Sudarmaji menyatakan pihaknya mematuhi aturan PSSI yang tidak memperbolehkan pendukung tim tandang menghadiri seluruh pertandingan.

“Sejauh ini, lima ribu pengguna baru telah masuk, tetapi kami harus memeriksanya. Kami khawatir orang yang tidak mengikuti aturan akan masuk.”

Singo Crazy berharap suporter memahami upaya klub dalam menegakkan peraturan terkait.

“Studi ini tentang keselamatan, butuh waktu. Untuk menjernihkan kesalahpahaman ini.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours