12 orang tewas dalam insiden jembatan runtuh di China

Xi’an (ANTARA) – Lebih dari 700 tim penyelamat profesional dan 1.500 warga setempat masih mencari 31 orang yang belum ditemukan setelah kendaraan mereka terjun ke sungai yang meluap akibat runtuhnya jembatan di tengah hujan lebat di Provinsi Shaanxi. , Cina.

Selain itu, 12 orang dinyatakan tewas dan satu orang berhasil diselamatkan, demikian konferensi pers yang digelar di kawasan Zhashui Kota Shangluo pada Sabtu (20/7).

Zhao Jing, selaku pemimpin partai di Shangluo, mengatakan hujan badai menyebabkan banjir bandang di Sungai Jinqian di Zhashui sekitar pukul 20.40 pada hari Jumat (19/7), menyebabkan Jembatan No. 1 sepanjang 40 meter runtuh. 2 desa Yanping. .

Jembatan sepanjang 366 meter yang melintasi Sungai Jinqian merupakan bagian dari Jalan Tol Danfeng-Ningshan.

Zhao mengatakan, berdasarkan sistem pengumpulan tol dan CCTV di jalan tol, serta pertanyaan melalui telepon, tim penyelamat menyimpulkan total 17 mobil dan delapan truk jatuh ke sungai.

Tim penyelamat masih mencari 18 kendaraan yang membawa 31 orang, 60 km ke hilir dari lokasi jembatan runtuh, kata Zhao pada konferensi pers.

Operasi pencarian dilakukan dengan drone dan kayak. Pihak berwenang setempat telah menghubungi anggota keluarga korban dan mengambil tindakan untuk mencegah bencana lebih lanjut sambil memantau risiko geografis dan menangani banjir di wilayah tersebut.

Sebelum konferensi pers dimulai, para peserta mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati para korban.

Debit air sungai kini turun menjadi 130 meter kubik per detik dan ketinggian air turun lebih dari tiga meter dibandingkan ketinggian air saat jembatan runtuh, sehingga menciptakan kondisi yang cocok untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Zhao mengatakan enam hujan lebat telah melanda wilayah tersebut sejak awal Juli, meningkatkan risiko banjir di lima sungai besar, dan bencana telah dilaporkan terjadi di tujuh wilayah dan distrik di kota tersebut.

Sebanyak 64.278 orang terkena dampak kecelakaan tersebut. Pemerintah daerah merelokasi 37.597 orang karena alasan keamanan.