2.800 Pelari Meriahkan Borobudur Playon 2024, Kumpulkan Donasi Rp450 Juta

Estimated read time 3 min read

MAGELANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah menggelar lari bertajuk Rupiah Borobudur Playon (RBP) 2024. Dalam ajang yang diikuti kurang lebih 2.800 pelari tersebut berhasil mengumpulkan dana kurang lebih Rp450 juta dari pendaftaran peserta. .

Seluruh uang pendaftaran disumbangkan ke 20 desa di kawasan Candi Borobudur atau desa lainnya di Kabupaten Magelang. Perwakilan 20 desa tersebut naik panggung di Taman Lumbini kawasan Candi Borobudur dan menerima langsung simbol penyerahan sumbangan.

Seluruh hasil pendaftaran akan disumbangkan ke desa sekitar Candi Borobudur atau Kabupaten Magelang sebesar Rp 450 juta, nanti dikoordinasikan dengan Plt. Bupati Magelang,” kata Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pelari putra dan putri memasuki Candi Borobudur dengan mengenakan kostum berwarna biru. Di antara para pelari perempuan juga terlihat mengenakan hijab. Jarak yang dipertandingkan pada ajang ini ada 2 kategori yaitu; 5 km dan 10 km. Tema acaranya adalah “Berlari untuk Berbagi”.

Titik awal dan akhir berada di Taman Lumbini, Candi Borobudur. Di dekatnya ada panggung utama, band ADA tampil sebagai entertainer acara tersebut. Di dekatnya terdapat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menawarkan produknya menggunakan model pembayaran QRIS. Ini merupakan acara kedua dari BI Jateng yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2023 di lokasi yang sama.

“Acara ini juga sebagai sarana cinta rupee serta elektronikisasi alat pembayaran. “Pertumbuhan QRIS di kawasan Borobudur cukup baik, parkir di sini juga menggunakan QRIS, akomodasi, restoran, dan UMKM juga bisa menggunakan QRIS.” ujar Rahmat.

Salah satu pelari yang mengikuti ajang tersebut, Arini, 24, mengatakan, jalur lari tahun ini lebih banyak ke pedesaan sehingga pemandangannya lebih bagus. Wanita berhijab ini mengikuti kategori 5 km.

“Dulu Topeng Ireng (kesenian khas daerah) disambut baik oleh anak-anak sekolah dan warga. Via Randu Alas juga merupakan jalurnya. “Kalau persiapannya seminggu, seringnya jalan kaki 2 sampai 5 kilometer sebelum mencapai garis finis dalam waktu 40 menit,” kata pekerja swasta itu.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, sumbangan hasil pendaftaran peserta kali ini dimanfaatkan oleh desa-desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.

“Secara teknis, bantuan akan dikoordinasikan oleh Bupati (Bupati Magelang). Acara ini juga merupakan salah satu cara kami untuk mengajak lebih banyak orang datang ke kawasan Borobudur, mengingat di Borobudur ada batasan (untuk naik ke candi). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Magelang berterima kasih kepada BI yang telah mengadakan acara ini,” kata Sumarno.

Dikatakannya, evaluasi akan dilakukan untuk menyelenggarakan acara serupa pada tahun depan agar acaranya lebih besar. “Ini berdampak besar, dari event ini saja okupansinya sudah mencapai Rp3 miliar, akhir tahun ini akan ada Yateng Borobudur Bank Marathon (puncaknya) dengan target lebih dari 10.000 pelari,” ujarnya. dikatakan. .

Pelaku Bupati Magelang Sepio Achanto berharap kegiatan ini dapat menjadi kalender rutin tahunan. “Karena berdampak sangat positif dan berdampak bagi Kabupaten Magelang, berdampak langsung terhadap UKM atau lingkungan. Ada desa yang menjadi fokus program pemerintah seperti penanggulangan keterbelakangan dan kemiskinan ekstrem. Nanti akan kita koordinasikan (penyaluran bantuan donatur) agar bisa langsung sampai ke desa-desa yang termasuk dalam kategori tersebut, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours