2 Orang Indonesia Ini Pernah Jadi Direktur Pelaksana World Bank, Berikut Profilnya

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Bank Dunia merupakan salah satu sumber pembiayaan terbesar bagi negara berkembang. Tapi kau tahu? Sudah ada 2 orang Indonesia yang memimpin Bank Dunia.

Mereka terpilih bukan karena timah, tapi karena prestasinya di bidang perekonomian. Sejauh ini ada 2 Srikandi Indonesia yang menjadi bagian dari lembaga keuangan internasional tersebut.

2 Managing Director Bank Dunia asal Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Menteri Keuangan Sri Mulyani Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer di Bank Dunia pada tahun 2010 hingga 2016. Pada saat itu, Bapak Muliani bertanggung jawab atas operasi global Bank Dunia.

Menurut situs resmi Bank Dunia, tugas Bapak Muliani adalah bekerja dengan negara-negara klien dan negara-negara anggota untuk mengembangkan strategi operasional yang tepat untuk mengatasi tantangan pembangunan baru.

Semua ini untuk mendukung misi Bank Dunia dalam mengentaskan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan bersama. Sri Mulyani, atau dikenal sebagai Annie, mengetuai Dewan Penasihat Kelompok Bank Dunia untuk Gender dan Pembangunan.

Bapak Muliani bertugas mempertemukan para pemimpin internasional dan pakar isu gender, termasuk sektor swasta. Ia juga bertanggung jawab atas arah strategis dan kerangka kebijakan Dana IDA untuk Masyarakat Miskin.

Sebelum bergabung dengan Bank Dunia pada bulan Juni 2010, Bapak Muliani menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia selain menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Jabatan sebelumnya adalah sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Beliau juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional, staf pengajar di Universitas Indonesia, dan sebagai profesor tamu di Andrew Young School of Public Policy di Georgia State University. Indrawati meraih gelar PhD di bidang Ekonomi dari University of Illinois dan gelar BA di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Pak Muliani Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo memintanya untuk kembali menjabat menteri keuangan, mengakhiri masa jabatannya di Bank Dunia.

Dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes tahun 2019, Sri Mulyani masuk dalam 100 wanita dan menduduki peringkat ke-76 dalam daftar tersebut. Setahun lalu, ia juga menerima penghargaan menteri terbaik di World Government Summit.

2. Marie Ilka Pangestu ditunjuk sebagai Managing Director Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia pada tahun 2020, menggantikan Bapak Muliani. Keahlian Marie Ilka di bidang manajemen diakui oleh lembaga keuangan yang berbasis di New York ini.

Sebelum menjadi Direktur Bank Dunia, Mari Ilka Pangestu menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Indonesia pada tahun 2011 hingga 2014.

Marie Ilka sangat “gila” dengan dunia ekonomi. Setelah SMA, semua jenjang pendidikan dihabiskan untuk mempelajari ilmu ekonomi. Ia lulus dari Universitas Nasional Australia pada tahun 1980. Ilkam mikro, makroekonomi, akuntansi, pembelajaran ekonomi, pendidikan bisnis internasional.

Di tahun Pada tahun 1986, Mary melanjutkan studinya di California, Davis, AS, di mana ia menerima gelar Ph.D. di bidang perdagangan internasional, keuangan dan ekonomi moneter. Setelah meraih gelar doktor, Marie terus mengembangkan keahlian ekonominya hingga menjadi guru besar ekonomi internasional di Universitas Indonesia dan senior fellow di Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Kecintaannya pada dunia ekonomi terinspirasi dari ayahnya, J. Ada ‘Warisan’ dari Panglekim atau Profesor. Dr. Kim pada Jusuf Pang. Di tahun

Bagi Mare Ilka Pangestu, bekerja di institusi dunia dan internasional bukanlah hal yang asing baginya. Sebelum diangkat sebagai Menteri, ia bekerja dengan Sekretaris Jenderal PBB Geoffrey Sachs dalam peninjauan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) antara tahun 2003 dan 2005.

Beliau merupakan Ketua Grup WTO ke-33 (2005-2011) dan dinominasikan sebagai Direktur Jenderal WTO (2013). Pada tahun 1987-2003 beliau memberikan kepemimpinan kepada Dewan Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) dan ASEAN dalam kerja sama regional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours