2 Ramalan Henry Kissinger Soal Kehancuran Israel, Salah Satunya Terjadi Jika Negara Arab Bersatu

Estimated read time 3 min read

WASHINGTON – Henry Kissinger merupakan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (MENLU) yang menjabat pada tahun 1973-1977. Selain dikenal sebagai pakar politik luar negeri, ia juga dikenal sebagai penyintas Holocaust.

Kissinger, lahir di Jerman, 27 Mei 1923, merupakan putra dari Louis Kissinger dan Paula. Orang tuanya adalah orang Yahudi Jerman yang menjadi korban penindasan Nazi.

Kabar baiknya adalah Kissinger dan keluarganya selamat setelah berimigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1943. Setelah resmi berganti kewarganegaraan, ia bertugas di Angkatan Darat selama Perang Dunia II.

Semasa hidupnya, Kissinger juga kerap terlibat kontroversi. Misalnya saja ketika meramalkan kehancuran Israel di masa depan.

Prediksi Henry Kissinger tentang Kehancuran Israel1. Israel akan hancur jika menyetujui prediksi Kissinger tentang kehancuran Israel pada tahun 2012. Pernyataan ini muncul di penulis New York Post, Cindy Adams.

Singkatnya, saat itu Kissinger mengatakan bahwa Israel akan menghilang dalam beberapa tahun ke depan. Perkiraan berdasarkan analisis strategis politik.

Dalam salah satu referensinya, Kissinger mengacu pada studi Badan Intelijen AS (IC) yang bertajuk “Mempersiapkan Timur Tengah untuk Krisis Pasca-Israel”.

Dia mengatakan laporan tersebut menggambarkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan keruntuhan Israel di masa depan. Salah satunya ketika negara-negara Arab bersatu.

Di sisi lain, Israel disebut-sebut akan hancur jika tidak selamat dari perang di Gaza. Permasalahan ini berbarengan dengan munculnya dukungan kuat negara Islam terhadap Palestina.

Alasan ini nampaknya masuk akal, apalagi negara-negara Islam di sekitar Palestina mempunyai pengaruh dan sumber daya yang besar. Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda negara-negara tersebut akan bersatu mendukung kebebasan Palestina.

2. Israel akan hancur jika AS tidak mampu lagi mendukungnya. Kissinger berpikir bahwa ketika Washington tidak dapat terus mendukung Israel untuk menyerang negara-negara tetangga, maka Tel Aviv akan tamat.

Sekali lagi, alasan ini juga masuk akal. Hingga saat ini, Amerika Serikat merupakan sahabat setia Israel, selalu mendukung dan membelanya dari kritik internasional.

Oleh karena itu, hilangnya dukungan Amerika akan membuat Israel lemah dan tidak berdaya. Alasan ini mungkin terkonfirmasi mengingat Washington sudah mulai kehabisan kesabaran atas tindakan keras kepala Tel Aviv.

Misalnya soal gencatan senjata di Gaza. Meskipun Amerika Serikat telah menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Israel selalu mengabaikan seruan tersebut dan terus melakukan apa yang mereka inginkan.

Mungkin AS sudah kehilangan kesabaran dan memutuskan berhenti mendukung Israel. Hal ini juga bisa dilakukan mengingat semakin besarnya tekanan dunia internasional terhadap negara yang dijuluki negara Paman Sam itu.

Sebagai catatan, prediksi Kissinger tentang kehancuran Israel terungkap pada tahun 2012. Saat itu, ia memperkirakan akan terjadi sekitar 10 tahun setelah prediksinya, yang berarti akan terjadi pada tahun 2022.

Meski tidak akan terjadi pada tahun 2022, namun alasan dibalik prediksi Henry Kissinger kemungkinan besar akan menjadi kenyataan di masa depan. Bukan tahun 2022 atau 2024 sekarang, mungkin beberapa tahun ke depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours