22 Seniman Menggali Kisah Personal di Galeri Neo

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – 22 seniman terpilih dalam proses kuratorial mencoba memaparkan amunisi estetiknya melalui representasi pengalaman unik yang hidup di ambang alam bawah sadarnya dalam pameran bersama di Neo Gallery, Jl Tanah Abang IV, No 23-25, Jakarta Pusat, dari tanggal 6 Agustus hingga 1 September 2024 hingga Pameran bertajuk “Speaking The Unspeakable” yang berarti ziarah batin seniman untuk berbicara tentang hal yang tak terkatakan.

Baca juga: Hadiah Lukisan untuk Prabowo, SBY: Ada Ceritanya

Kurator pameran, Bambang Asrini Widjanarko menjelaskan, para seniman dalam pameran ini berkarya baik secara kolaboratif maupun individual – pelajar SMA, pelajar SMA, dan mereka yang masih dalam tahap awal karir, menawarkan ekspresi seni yang beragam.

“Misalnya penggunaan visualisasi secara puitis, representasi tokoh figuratif, narasi penemuan dari kekacauan visual, pancaran euforia kegembiraan dengan gaya abstrak bahkan bagi yang tidak berakal,” kata Bambang.

Uniknya lagi, pameran seni ini menampilkan karya gabungan seniman ternama Arahmaiani dan seniman jalanan Anagard yang menampilkan tulisan Arab pegon dengan julukan I Love You. Namun pada fasad Neo Galéria, Anda dapat melihat teks puisi tentang idealisasi seniman dan hubungannya dengan orang lain, puisi Chairil Anwar di dinding, dan patung kontemplatif seniman dan kurator Asmujo Jono Irianto.

“Pameran ini mengeksplorasi berbagai tahapan perjalanan batin – tahap eksplorasi yang disebut simbolik dalam psikoanalisis – dengan perhatian khusus pada tahap penciptaan karya sebagai semacam katarsis. “Simbol dan teks visual saling terkait dan memberikan makna yang sangat intim bagi senimannya,” kata Bambang.

“Tak heran jika para seniman mengalami krisis pada tahapan-tahapan tertentu dalam pengalaman hidupnya, dan memang daya seninya semakin meluap-luap,” lanjut Bambang.

Baca Juga: Workshop, Potads Latih Keterampilan Anak Down Syndrome Lewat Melukis

Sementara itu, pemilik Neo Gallery Randy Oenardi Raharjo menyatakan Neo Gallery selalu menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda di setiap pameran. “Tujuan dari pameran Kimonhatót beszel adalah untuk menampilkan karya-karya pilihan terbaik seniman kontemporer, yang dalam kesempatan ini bersentuhan dengan perspektif psikoanalitik dan hubungannya dengan seni, yang mengungkap pengalaman seniman yang tak terlukiskan”, ujarnya. .

Randy juga mengatakan Neo Gallery sangat terbuka untuk bekerja sama dengan seniman, kolektor, dan pemangku kepentingan dunia seni rupa Indonesia melalui kemitraan terbuka ke depan untuk menampilkan seniman-seniman terbaik dalam pameran tunggal maupun pameran bersama dengan tetap menjaga kualitas.

Artis-artis yang mirip dengan nama berikut ini menarik perhatian pecinta seni tanah air, seperti Anagard, Arahmaiani, Asmujo Jono Irianto, Bestrizal Besta, Dedy Sufriadi, Diyanto, Entang Wiharso, Haris Purnomo, Hedi Hariyanto, Heri Dono, Irina dan Andrea, Ismanto Wahyudi, Oky Rey Montha, Hasan, Kukuh Nuswantoro, Ronald Manullang, Rudi Hendriatno, Nindityo Adipurnomo, Taufik Ermas, Teguh Ostenrik, Tenesse Caroline, dan Yani Mariani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours