2nd Leadership Talk di Untar: Reputasi Jadi Kunci Keberhasilan Perguruan Tinggi

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – UNTAR menjadi tuan rumah Dialog Kepemimpinan ke-2: Dialog Kepemimpinan Perguruan Tinggi 2024. Dari kerjasama Untar dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDikti III), tema yang diangkat adalah “Mengelola Reputasi Melalui Pendidikan Berkualitas”. Untuk dipertahankan”.

Acara yang dipimpin oleh LLDikti III dan pimpinan Perguruan Tinggi (PT) ini bertujuan untuk membahas strategi pengelolaan reputasi melalui pendidikan berkualitas yang dapat berkontribusi pada keberlanjutan.

Abdul Haris, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirgen Diktistek) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi keynote speaker dengan judul “Pembangunan Tinggi di Indonesia untuk Keberlanjutan”.

Dirjen Diktiristech mengatakan, reputasi menjadi landasan utama keberhasilan organisasi. “Kabar baik ini mengindikasikan mempengaruhi persepsi pemangku kepentingan terhadap kemampuan pemerintah,” ujarnya dalam rilis, Kamis (27/6/2024).

Rektor Untar Augustine Poorna Erawan dalam sambutannya mengatakan, hal tersebut merupakan permasalahan klasik yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi swasta (PTS). Permasalahan ini melibatkan pengelolaan mereka untuk mencapai kinerja tinggi, sehingga dapat mempertahankan jumlah siswa untuk keberlanjutan.

Ia berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi PT untuk berdiskusi tentang kualitas pendidikan tinggi yang lebih baik di Indonesia.

“Melalui proyek ini saya berharap, kita bisa belajar banyak dan mendapatkan inspirasi baru untuk mencari kualitas yang lebih baik di institusi kita masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Badan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Ari Pooryanto yang menjadi fasilitator dalam sesi diskusi menyoroti kesenjangan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih lebar. luas

Di era Society 5.0 saat ini, pendidikan tinggi di Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang pesat. Hal ini menjadi kepercayaan kualitas yang penting, karena Society 5.0 menekankan pada integrasi antara manusia dan teknologi untuk mencapai kemajuan sosial dan ekonomi.

Tony Toharudin, Ketua LLDikti III, mengatakan transformasi kelembagaan saat ini sangat penting untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dia mengatakan, dialog dengan para pemimpin sangat penting bagi para pemimpin PT untuk mengatasi tantangan dan permasalahan yang kompleks di era saat ini. Dialog seperti ini membawa dampak bagi HEIS untuk secara cepat mempercepat kualitas pendidikan tinggi.

“Dalam era pembangunan, PT perlu mempersiapkan generasi muda pada usia yang terampil dan memahami kebutuhan industri dan masyarakat,” kata Ketua LLDikti III.

Carmen menambahkan, kolaborasi dialog kepemimpinan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara dunia akademis dan dunia industri, yang mana para pemimpin tidak hanya berkualitas, namun juga mampu mewujudkan tuntutan zaman saat ini.

Menyinggung Direktur Jenderal Diktiristek, Ketua LLDikti III yang juga orang kaya ini mengatakan, kesenjangan kualitas HEIS seharusnya disebabkan oleh tingkat pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab Sistem Mutu internal (SPMI). . kurang

Menyikapi hal tersebut, LLDikti III mengeluarkan rencana penjaminan mutu melalui SPMI untuk mendorong perguruan tinggi swasta meningkatkan penjaminan mutu dan mengurangi krisis mutu pendidikan tinggi.

Selain diskusi, karya ilmiah berjudul “Manajemen Reputasi Perguruan Tinggi Swasta Melalui Pemberdayaan Humas” juga dilaporkan di LLD.III. Karya ilmiah ini merupakan hasil disertasi Humas Kepala Kantor Untar, Paula Tjatoerwidya Anggarina.

Karya ilmiah yang dipresentasikan di bawah naungan LLDikti III ini diharapkan dapat dilaporkan ke perguruan tinggi swasta untuk meningkatkan reputasinya melalui kantor humas secara efektif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours