3 Riwayat Perang Hizbullah: Tak Hanya Israel, Ternyata Pernah Lawan ISIS dan Serbia

Estimated read time 3 min read

Beirut – Hizbullah secara historis terlibat konflik dengan beberapa kelompok berbeda. Mereka tidak hanya berperang melawan Israel, tetapi mereka juga berperang melawan Serbia dan Negara Islam (ISIS).

Ketika berbicara tentang Hizbullah, sebagian orang menganggapnya sebagai kelompok anti-Israel. Mereka sering terlibat dalam pertempuran dan membalas serangan.

Namun ternyata Hizbullah tidak hanya berperang dengan Israel. Kelompok yang berbasis di Lebanon ini tercatat pernah berkelahi dengan kelompok lain sepanjang sejarahnya. Inilah beberapa di antaranya.

Sejarah perang Hizbullah

1. Intervensi dalam Perang Saudara Suriah

Perang Saudara Suriah adalah konflik di mana kelompok pemberontak bergabung dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Apa yang awalnya merupakan protes tanpa kekerasan pada tahun 2011 telah berubah menjadi konflik besar yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.

Situasi di Suriah semakin buruk ketika negara-negara lain dan pasukan rezim bergabung dalam konflik tersebut.

Di pihak yang mendukung pemerintah Suriah, Rusia, Iran, dan kelompok Hizbullah di Lebanon juga dikenal.

Selain itu, perang ini mendorong organisasi teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda untuk merekrut kekuatan dan menciptakan kekacauan. Alhasil, peperangan yang terjadi pun semakin mengerikan.

Mengutip laman CSIS, tujuan politik intervensi Hizbullah di Suriah adalah untuk menjaga keberlangsungan rezim Assad. Selain itu, mereka juga ingin memperluas pengaruhnya di Suriah, mencegah penyebaran pemberontak dan melindungi komunitas Syiah di Suriah.

Hizbullah menganggap penggulingan rezim Assad di Suriah di tangan kelompok oposisi yang didukung Amerika Serikat dan Israel sebagai ancaman terhadapnya. Hasilnya, para pemimpin Hizbullah menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan operasi di Suriah.

Pada saat yang sama, dari sudut pandang militer, Hizbullah khawatir jatuhnya rezim Assad akan menjadi bencana baginya. Sebab, Hizbullah menerima sebagian besar senjata yang dikirim dari Suriah.

Untuk mencapai tujuan politik dan militernya, Hizbullah mendatangkan sejumlah besar personel dan senjata dari Lebanon ke Suriah. Diperkirakan mereka mengirimkan 7.000 hingga 10.000 tentara.

Selama perang, Hizbullah yang awalnya hanya memerangi pemberontak, kemudian terlibat dalam perlawanan terhadap kelompok ISIS.

Meski dikatakan telah mundur sepenuhnya, sejumlah pengamat masih meyakini Hizbullah akan meninggalkan sedikit pijakan di Suriah.

2. Intervensi dalam perang Bosnia

Orang Bosnia dan Serbia terlibat dalam Perang Bosnia tahun 1992-1995. Latar belakang konflik ini disebabkan oleh runtuhnya Yugoslavia pada tahun 1991.

Dalam perang Bosnia, Hizbullah tampaknya dikerahkan sebagai tentara. Keterlibatan ini tidak lepas dari Iran yang saat itu merupakan sekutu Bosnia.

Menurut TheNewArab, Iran mendukung masyarakat Bosnia, yang pada saat itu sebagian besar adalah Muslim Sunni. Diperkirakan antara tahun 1994 dan 1995, Teheran mengirimkan lebih dari 5.000 ton peralatan militer ke Bosnia.

Tak hanya itu, Iran juga memerintahkan petugas dari Garda Revolusi Iran dan kelompok paramiliter Syiah Hizbullah untuk memberikan dukungan. Mereka juga menawarkan bantuan berupa pekerjaan dan pasukan.

3. Perang melawan Israel

Hizbullah didirikan pada tahun 1980an sebagai respons terhadap invasi Israel ke Lebanon selatan. Meski semakin berkembang, kelompok ini tetap menjadikan Tel Aviv sebagai musuh utamanya hingga saat ini.

Dengan munculnya Hizbullah, dibutuhkan banyak pengaruh dari Garda Revolusi Iran. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kelompok ini menganut ideologi Islam Syiah Iran.

Jika ditinjau kembali, kita dapat melihat bahwa Israel dan Hizbullah sering berperang. Salah satu yang terbesar terjadi pada tahun 2006 ketika Perang Lebanon Kedua sedang berkecamuk.

Awal perang dipicu oleh penyergapan Hizbullah terhadap kendaraan militer Israel yang berpatroli di perbatasan dekat Lebanon. Israel membalasnya dengan serangan besar-besaran.

Meski mengklaim dua kemenangan, beberapa pengamat sepakat bahwa Israel telah gagal mencapai hampir seluruh tujuan strategisnya. Kegagalan ini memperkuat posisi Hizbullah di Lebanon.

Selain itu, Hizbullah kerap mendukung perang Hamas melawan Israel di Palestina. Mereka telah berulang kali melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut.

Ini adalah beberapa pertempuran yang pernah dilakukan Hizbullah dalam sejarah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours