3 Sasaran Kredit Pembiayaan KB Bank Tingkatkan Kinerja Bisnis, Mobil Listrik hingga Medical Industry

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – KB Bank (BBKP) yang merupakan bagian dari lembaga keuangan terbesar Korea Selatan yakni KB Financial Group (KBFG) aktif memanfaatkan tiga ekosistem bisnis mulai dari layanan kesehatan, pertanian hingga kendaraan listrik (EVs) untuk meningkatkan bisnis. kinerja tahun ini.

Presiden KB Bank Tom (Woo Yul) Lee mengatakan ada banyak bank dengan ekosistem bisnis berbeda di Indonesia. “Kita juga memerlukan strategi penangkapan pasar yang fokus pada berbagai ekosistem, kendaraan listrik, pertanian, dan industri medis,” ujarnya saat ditemui tim iNews Media Group beberapa waktu lalu.

Sektor kendaraan listrik (kendaraan listrik)

Kookmin Bank yang merupakan pemegang saham pengendali KB Bank dengan total aset mencapai Rp 14,040 triliun telah melakukan perhitungan matang menyasar peluang pasar di tiga ekosistem bisnis. Pembangunan ekonomi Indonesia bertumpu pada sumber daya alam, ujarnya. Misalnya saja di bidang kendaraan listrik, Bank KB masuk ke ekosistem kendaraan listrik.

“Kalau kita lihat di Jakarta sendiri, pemerintah Indonesia secara bertahap mengubah penggunaan bus Trans-Jakarta bertenaga bahan bakar menjadi listrik, dan ini total proyeknya menelan biaya hingga Rp 50 triliun,” kata Tom.

Bank KB termasuk dalam tiga ekosistem ini dengan dukungan finansial. Tom mengatakan pasokan bus listrik juga didukung oleh subsidi pemerintah. Untuk memasok bus harus ada pabrikan dan pabrikan. Menurutnya, memasuki bisnis bus listrik tidak semudah sekedar mengimpor satu unit bus.

Karena ada pemangku kepentingan dalam hal ini, pertama, pemerintah sendiri yang menyelenggarakannya, dan kedua, pihak swasta yang membeli bus, memproduksi komponen, atau mendatangkannya dari luar negeri, untuk penyediaan listrik dan pengisian daya.

“Kami menganggapnya sebagai ekosistem. “Kami tidak hanya melakukan satu saja, kami membantu semuanya agar ekosistem bisnis berjalan dengan baik,” kata Tom.

KB Bank bermitra dengan Indika Energy (INDY) dan Hyundai Motor Company untuk menjual bus listrik. Kemudian bekerja sama dengan perusahaan pengisian listrik Korea dan banyak pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan telah mencapai hasil dalam industri kendaraan listrik. Perusahaan kini mulai bersiap memasok sepeda motor listrik yang sudah digunakan jutaan masyarakat Indonesia.

Tom mengatakan, pemerintah Indonesia mendukung percepatan program konversi sepeda motor berbahan bakar diesel (BBM) menjadi sepeda motor listrik. Bank KB berkomitmen untuk meningkatkan pertimbangan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) sebagai standar atau pedoman yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha berkelanjutan.

“Jakarta sendiri menghasilkan banyak batu bara sehingga kualitas udaranya kurang bagus. Peralihan dari bahan bakar fosil ke listrik diharapkan dapat membantu memulihkan kualitas udara. Kami mendukung lingkungan. “Saya optimis jika Jakarta beralih dari kendaraan baik bus, mobil pribadi, atau sepeda motor ke listrik akan memulihkan kualitas udara,” ujarnya.

Dengan mendanai jalur kredit di tiga ekosistem bisnis, BBKP akan terus tumbuh menjadi bank yang lebih besar. (Foto: Dokumen bank)

Sektor pertanian

Tak hanya di sektor EV, Bank KB yang mencatatkan pertumbuhan kredit segar sebesar 79,34% year-on-year (YoY) hingga Mei 2024 juga menarik ekosistem pertanian. Tom mengatakan, Indonesia memiliki wilayah yang lebih luas dan memiliki sumber daya alam yang lebih banyak dibandingkan Korea. Sektor pertanian Indonesia mempunyai potensi untuk tumbuh di masa depan.

“Saya yakin Indonesia akan terus tumbuh dan kelas menengah akan terus bertambah. Jika kita ingin mencapai hal ini, kita perlu meningkatkan standar hidup petani. “Tentu pertanian itu luas sekali, produksi pangan tidak bisa kita lewati, prioritas kita saat ini adalah perkebunan tebu,” kata Tom.

Bank KB telah menunjuk PT Rajawali sebagai perusahaan utama. Perkebunan tebu di PT Rajawali banyak terdapat, seperti di Jawa Tengah, Cirebon, dan Malang. Sektor pertanian seperti perkebunan tebu juga tidak mudah karena ada ekosistemnya dan tidak sebatas pembiayaan.

Dari perkebunan tebu hingga produksi gula, banyak tahapan yang harus dilalui. Misalnya saja untuk perkebunan, petani membutuhkan dana untuk membeli benih, pupuk, dan persiapan penanaman. Ada proses hortikultura, dan setelah tebu dipanen, perlu diolah di pabrik untuk menghasilkan gula dan dijual.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki satelit yang dapat menilai kualitas pangan dan air, sehingga dapat membantu petani meningkatkan kualitas hasil panennya,” ujarnya.

Tom menambahkan, Bank KB mendukung pemerintahan baru dalam pengembangan industri pertanian. Seperti yang dilakukan mantan Presiden Korea Selatan Park Chung-hee yang mengusung gerakan Saemaul Undong, atau kampanye perubahan desa.

“Oleh karena itu, jika pemerintahan baru berminat mengembangkan pertanian, kami siap membantu. “Karena kami mempunyai pengalaman yang signifikan dalam pengembangan pertanian di Korea, dan kami juga bisa terhubung dengan pemerintah Korea,” ujarnya.

Industri kesehatan (industri medis)

Sementara untuk ekosistem bisnis di bidang industri kesehatan, Bank KB memanfaatkan ekosistem bisnis di bidang industri farmasi, rumah sakit, dan farmasi. Perusahaan medis Korea, Biotech, menerima dukungan dari KB Bank.

Korea juga cukup terkenal dengan industri farmasinya, termasuk produsen obat unggulan. Termasuk Samsung yang memproduksi obat-obatan. Tom berharap kedepannya Indonesia bisa menjadi hub produksi obat di Asia Tenggara.

“Saya melihat kedokteran juga memiliki sisi ekosistem. Mulai dari kebutuhan rumah sakit itu sendiri, mulai dari penyediaan alat kesehatan dan lain sebagainya. Kami mencoba menembus ekosistem di sana juga. “Kami juga bekerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang alat kesehatan,” ujarnya.

Perseroan akan membuka klinik kecantikan di Pacific Place Jakarta pada Oktober 2024. “Saya melihat kebutuhan masyarakat Indonesia akan estetika semakin meningkat. Saya kaget melihat harga klinik kecantikan di Indonesia cukup mahal (mahal) dibandingkan di Korea. “Awalnya di Pacific Place lalu meluas ke Senayan,” ujarnya.

Dengan mendanai jalur kredit di ketiga ekosistem tersebut, perusahaan BBKP akan terus tumbuh menjadi bank yang lebih besar. Dari sisi kualitas aset, rendahnya rasio kredit atau risiko kredit (LAR) pada lima bulan pertama tahun 2024 tetap sebesar 27,05% atau terus membaik dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 49,64%.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours