30 ribu warga/kilometer persegi sesaki zona aman, Israel kian brutal

Estimated read time 2 min read

Kota Gaza, Palestina (ANTARA) – Sekitar 30.000 orang berdesakan di setiap kilometer persegi Gaza saat Israel memerintahkan penduduknya meninggalkan wilayah tersebut, kata Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) pada Rabu.

“Karena serangan militer yang berkepanjangan dan penggusuran berulang kali, keluarga yang tinggal di Jalur Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka beberapa kali,” kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Ribuan warga Palestina yang mengungsi mulai meninggalkan rumah mereka di sebelah timur Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada hari Rabu menyusul perintah evakuasi terbaru Israel.

Daerah tersebut sebelumnya ditetapkan sebagai “zona aman” bagi warga sipil, namun tentara Israel memerintahkan penduduk untuk meninggalkan lokasi tersebut sebelum operasi terakhir.

Juru bicara militer Avichay Adraee mengatakan banyak lingkungan di Deir al-Balah kini menjadi “zona tempur berbahaya” dan mendesak warga sipil untuk menuju ke barat sebelum serangan lain menghantam daerah tersebut.

“Banyak orang mengungsi di beberapa bagian Al Mawasi, di mana sekitar 30.000 orang berdesakan di setiap alun-alun,” kata UNRWA, merujuk pada wilayah yang ditetapkan oleh militer Israel sebagai “zona aman” bagi warga sipil Palestina.

“Sebelum perang, hanya ada 1.200 orang per kilometer persegi,” tambahnya.

Pekan lalu, UNRWA mengatakan Israel telah mengurangi “zona aman kemanusiaan” di Gaza menjadi hanya 11 persen dari wilayahnya, sehingga menyebabkan kepanikan dan ketakutan di antara para pengungsi.

Menurut kantor pers pemerintah Gaza, dua juta orang di Gaza terpaksa mengungsi karena serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan itu menewaskan lebih dari 40.200 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 93.000 orang.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum serangan tanggal 6 Mei.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours