4 BUMN Sakit Masih Punya Peluang Sehat, Siapa Saja?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengungkapkan, hanya empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpeluang bertahan. Jumlah perusahaan sakit yang diperbaharui oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebanyak 14 dan satu perusahaan.

Restrukturisasi 15 perusahaan ini dilakukan berdasarkan Surat Izin Khusus (SKK) dari Menteri BUMN yang diterbitkan pada 30 September 2020. Saat itu, terdapat 21 perusahaan pelat merah dan satu perusahaan yang terafiliasi dengan manajemen PPA, namun Seiring berjalannya waktu, tujuh BUMN tersebut terpaksa dilikuidasi karena sudah tidak mempunyai nilai ekonomi dan tidak dapat memberikan manfaat bagi negara. komunitas likuidasi

Sebenarnya kalau mau diperjelas, hanya 4 dari 21 BUMN ditambah satu perusahaan yang berpeluang bertahan, kata Yadi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja Rehabilitasi dan Restrukturisasi BUMN. Komisi VI DPR RI, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Pesan Tanri Abeng Soal BUMN: Komisi dan Politisasi Itu Isu Penting

Sementara itu, ada empat BUMN yakni PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) atau Persero Batam, PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Boma Bisma Indra (Persero).

Yadi mencontohkan, Persero Batam dan Boma Bisma Indra mempunyai peluang yang sehat karena kebijakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang mewajibkan penggunaan produk dalam negeri.

Kebijakan Tingkat Produk Dalam Negeri (TKDN) dinilai bisa memberikan angin segar bagi industri manufaktur di Tanah Air, termasuk BUMN yang ada.

“Ada peluang di produksi, larangan terbatas dari Kementerian Perindustrian membuat industri manufaktur bisa memulihkan permintaannya. Sampai saat ini kita belum mampu bersaing dengan negara sekitar, jadi kita impor.”

Sementara itu, Industri Perkapalan Indonesia dan Dermaga dan Kapal Kodja Bahari juga memiliki peluang permintaan yang baik.

Yadi menutup sambutannya: “Misalnya galangan kapal beroperasi penuh setiap minggunya. Kita punya peluang untuk meningkat.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours