4 Tokoh Penting yang Dibunuh Israel di Iran, dari Ismail Haniyeh hingga Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

Estimated read time 3 min read

TEHERAN – Sejumlah tokoh penting, baik warga asing maupun warga negara Iran, dibunuh agen Israel di negara para mullah. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan.

Banyaknya pembunuhan Israel di Iran seringkali dikaitkan dengan ketegangan dan konflik antara negara Zionis dan Teheran.

Pemerintah Iran juga gagal memberikan perhatian besar terhadap banyaknya ancaman pembunuhan terhadap tokoh-tokoh penting di negara tersebut. Hal ini juga menunjukkan kelemahan Iran dalam ketidakmampuannya mendeteksi aktivitas agen intelijen Israel yang beroperasi secara bebas di negara tersebut.

Empat tokoh kunci yang dibunuh Israel di Iran, mulai dari Ismail Haniyeh hingga ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh1. Ismail Haniya

Foto/EPA

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di ibu kota Iran. Menurut media Iran, Haniya sedang tinggal di gedung veteran militer di Teheran ketika serangan itu terjadi sekitar jam 2 siang. Beberapa laporan mengatakan dia terbunuh dalam serangan udara.

Haniyeh, 62 tahun, secara luas dianggap sebagai pemimpin Hamas secara keseluruhan. Israel menanggapinya dengan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, menewaskan sedikitnya 39.400 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

Hamas mengatakan Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Massoud Pezeshkian, yang dilantik pada hari Selasa.

Moussa Abu Marzuk, anggota politbiro kelompok tersebut, mengatakan tindakan tersebut adalah “tindakan luar biasa” dan “tidak akan luput dari hukuman.” Sementara itu, pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan Hamas “akan terus melakukan hal tersebut.”

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan “kemartiran” Haniya akan “memperkuat hubungan yang mendalam dan tak terpatahkan antara Teheran, Palestina dan kelompok perlawanan,” lapor media pemerintah. Beberapa kementerian luar negeri, termasuk Türkiye, Rusia dan Qatar, mengutuk serangan tersebut.

2. Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam dibunuh oleh Israel pada November 2011. Dia adalah perancang utama sistem rudal Iran dan pendiri kekuatan rudal balistik penangkal Iran.

Ia juga merupakan kepala unit “swasembada” Korps Garda Revolusi Islam. Dia terbunuh bersama 17 anggota Garda Revolusi lainnya dalam apa yang disebut ledakan Bid Cain. Mereka yang terbunuh dikenal sebagai “Shaheedan Ghadir”.

Para pejabat Iran mengatakan ledakan di pangkalan rudal itu adalah sebuah kecelakaan dan mengesampingkan sabotase yang diatur oleh Israel. Namun, majalah Time mengutip “sumber intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya” yang mengatakan bahwa Mossad berada di balik ledakan tersebut.

3. Mohsen Fakhrizadeh dan ilmuwan nuklir Iran lainnya Israel dan Amerika Serikat menuduh Iran yang menganut paham Syiah menjalankan program nuklir rahasia yang bertujuan untuk memperoleh senjata nuklir.

Dalam 10 tahun antara tahun 2010 dan 2020, lima ilmuwan terkemuka Iran yang terlibat dalam program nuklir dibunuh.

Kadang-kadang mereka ditembak oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor atau dibunuh oleh bom dari jarak jauh.

Israel dilaporkan menghentikan operasi pembunuhannya pada tahun 2013 setelah mendapat tekanan dari Amerika Serikat. Namun Israel melanjutkannya beberapa tahun kemudian.

Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon mengatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Der Spiegel pada tahun 2015 bahwa Israel dapat terus membunuh ilmuwan nuklir Iran jika Iran melanjutkan program senjata nuklirnya.

Pada tahun 2020, Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir militer terkemuka Iran, terbunuh oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh saat bepergian dengan mobil di pinggiran Teheran.

Iran telah menangkap beberapa orang yang diyakini rezim Syiah sebagai pembunuh badan intelijen Israel, Mossad.

4. Abdullah Ahmed Abdullah Abdullah Ahmed Abdullah adalah orang kedua di komando Al Qaeda. Dia dan putrinya ditembak mati oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.

Pembunuhan tersebut dilakukan Mossad atas perintah Amerika Serikat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours