40.000 Warga Jerman Protes Pengiriman Senjata ke Ukraina dan Israel

Estimated read time 2 min read

BERLIN – Ribuan orang turun ke jalan di Berlin untuk memprotes pengiriman senjata ke Ukraina dan Israel. Mereka menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan peningkatan nuklir.

Diorganisir oleh beberapa kelompok pro perdamaian dan sayap kiri, demonstrasi dimulai pada Kamis (10/3/2024) bertepatan dengan Hari Persatuan Jerman, penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur yang komunis pada tahun 1990.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Perdamaian”, “Tidak ada lagi perang” dan “Diplomat, bukan granat”, dengan beberapa pesan yang mengungkapkan solidaritas terhadap Palestina dan menyerukan “diakhiri teror pendudukan”, yang tampaknya mengacu pada tanah Israel. . operasi di Gaza.

Beberapa pengunjuk rasa membawa bendera Rusia dan Palestina. Satu spanduk menampilkan bendera Rusia, Ukraina, dan Jerman dengan tulisan “persahabatan” di bawahnya, sementara spanduk lainnya menampilkan “kanselir bom” Olaf Scholz.

Penyelenggara mengatakan lebih dari 40.000 orang ambil bagian, sementara polisi mengatakan jumlahnya “hanya sekitar lima digit”, menurut Deutsche Welle.

Menurut polisi, demonstrasi tersebut berlangsung tanpa insiden serius. Tokoh sayap kiri Sahra Wagenknecht, yang memimpin partainya yang baru dibentuk, Sahra Wagenknecht Alliance (BSW), termasuk di antara peserta terkemuka.

Pembicara di hadapan hadirin menegaskan, untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, sebaiknya dilakukan perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Saya merasa sangat menjengkelkan ketika orang selalu datang kepada kami dengan alasan moral yang tinggi dan mengatakan bahwa karena alasan moral Anda tidak dapat berbicara dengan Putin,” katanya.

Wagenknecht kemudian mengkritik pemerintah Jerman karena mencontoh Amerika Serikat (AS) dalam kebijakan luar negeri dan memperingatkan agar tidak mengerahkan rudal jarak menengah Amerika di negara tersebut.

Ia juga berbicara tentang perang Israel-Hamas, dengan mengatakan: “Siapa pun yang diam mengenai kejahatan perang yang mengerikan di Gaza tidak boleh mengatakan bahwa hal itu bermoral. Itu adalah kemunafikan. Perang yang mengerikan ini juga harus segera diakhiri.”

Jerman telah menjadi salah satu donor senjata terbesar bagi Ukraina, mengirimkan tank, sistem pertahanan udara, artileri dan senjata lainnya ke Kiev.

Rusia telah berulang kali mengkritik pengiriman tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan memperpanjang konflik.

Berlin juga mengekspor material perang dalam jumlah besar ke Israel. Bulan lalu, beberapa media melaporkan bahwa ekspor senjata Jerman telah dibatasi karena kekhawatiran bahwa pengiriman tersebut dapat melanggar hukum kemanusiaan.

Israel telah membantai lebih dari 41.700 warga Palestina di Jalur Gaza. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours