44 instansi sudah migrasi data pulihkan layanan imbas PDNS 2

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, saat ini ada 44 instansi yang melakukan transfer data ke layanan lain untuk memulihkan layanan pemerintah akibat serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDNS).

“Kami menemukan ada sekitar 44 instansi yang bisa segera ditingkatkan karena cadangannya sangat baik. Sisanya sebanyak 238 instansi masih dalam pengawasan,” kata Nezar di Jezarta, Rabu.

Nezar mengatakan, pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat pemulihan 238 instansi lainnya agar masyarakat dapat kembali merasakan layanan pemerintah yang optimal.

Sementara itu, pada Senin (24/6), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pemerintah dan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi 211 instansi yang terkena dampak insiden serangan siber PDNS 2.

Kemudian pada Selasa (25/6) terungkap ada 282 instansi yang mengikuti acara PDNS 2. Namun hingga Rabu (26/6) sudah ada 44 instansi yang sudah menyelesaikan pemulihan data, sedangkan sisanya masih dalam proses.

Nezar menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan mengabulkan permintaan pemilik ransomware Brain Cipher, turunan Lockbit 3.0, untuk memulihkan layanan.

“Kami tidak akan menggunakan opsi pembayaran uang tebusan,” kata Nezar.

Oleh karena itu, pemerintah memilih untuk mentransfer data melalui backup ke layanan cloud lainnya agar layanan pemerintah dapat dipulihkan.

Selama proses migrasi data ini, pemerintah berupaya melakukan backup data untuk mencegah akses terhadap ransomware yang menyebabkan pemadaman PDNS 2.

Hal ini juga rupanya membuat proses pemulihan cukup lama pada beberapa layanan publik. Namun kami berharap langkah tersebut dapat meningkatkan keamanan data layanan publik sehingga tidak terjadi serangan siber pada data cadangan.

“Untuk migrasi, kami juga perlu membersihkan lokasi pendaratan baru. Nah, ini bukan main-main, karena nanti jika semua data ditransfer, “rumah” baru itu juga berisi file. Diretas sehingga dimulai lagi. Jadi, “Kita harus hati-hati,” kata Nezar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours