5 Alasan Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS di SMA Dihapus, Dampak Kurikulum Merdeka?

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Fakultas Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Sosial resmi ditiadakan mulai tahun ajaran baru 2024/2025. Ada banyak alasan yang mendasari penghapusan sistem dasar di sekolah menengah.

Jurusan di tingkat SMA, entah itu bahasa, sains, atau IPS, terkadang bisa menimbulkan perdebatan mengenai jurusan mana yang terbaik. Perdebatan ini juga akan membingungkan calon siswa bahkan orang tua ketika memilih jurusan di sekolah.

Baca juga: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Tutup Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa. Apa alasannya?

Namun pada masa pemerintahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, kurikulum dinilai lebih fleksibel dan gratis bagi anak sekolah dan siswa.

Program tersebut kini bernama Kurikulum Merdeka yang tidak memisahkan siswa dalam bahasa, sains, atau IPS.

Baca juga: Perlukah Pelatihan Ilmiah Khusus untuk Memasukkan PIN? Tentu saja pendidikan itu gratis

5 Alasan Penghapusan Jurusan Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Sosial

Faktanya, mulai tahun 2021, jurusan Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Sosial akan dihapuskan secara bertahap. Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum Nasional dan Penilaian Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, memberikan pernyataan.

1. Munculnya kurikulum mandiri

Bagi mahasiswa berseragam putih abu-abu, tersingkirnya ketiga jurusan tersebut bukan terjadi begitu saja. Nino, sapaan akrab Presiden BSKAP, mengumumkan peminatan “Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Sosial” akan dihapuskan pada tahun 2021. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: 7 Program Gelar Liberal Arts Dengan Prospek Kerja Bagus di Era 5.0. Apakah Anda memiliki program pelatihan yang Anda tuju?

2. Lebih dari 95 persen sekolah mengikuti kurikulum independen.

Pada tahun 2022, sekitar 50 persen sekolah akan menerapkan kurikulum mandiri, kata Nino. Kemudian pada tahun 2024, tingkat penyelenggaraan Program Studi Mandiri mencapai 90-95 persen dari tingkat SD hingga SMA.

3. Penghapusan jurusan memberi kebebasan lebih pada siswa.

“Pada kelas 11 dan 12 sekolah menengah, siswa yang sekolahnya menerapkan kurikulum mandiri dapat lebih leluasa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, kemampuan, dan tujuan pendidikan lanjutan atau kariernya,” kata Nino dalam keterangannya, Kamis, 18 Juli. katanya. /2024).

Baca juga: Jurusan Seni Liberal Ini Jarang Populer, Namun Prospek Kerja Menjanjikan Bagi Lulusan-Lulusannya.

Misalnya, jika seorang mahasiswa ingin belajar teknik, ia dapat menggunakan mata kuliah pilihan matematika dan fisika tanpa harus mengambil mata kuliah biologi.

Calon mahasiswa kedokteran juga dapat menggunakan jam belajar yang dipilih sendiri untuk mempelajari biologi dan kimia tanpa harus mengambil spesialisasi matematika tingkat lanjut.

4. Keistimewaan jurusan sains

Menurut Nino, Kemendikbud ingin agar mahasiswa lebih fokus dalam memperoleh ilmu yang relevan dengan minat dan studi lanjut.

Pendidikan yang terfokus dan mendalam seperti itu akan sulit dilaksanakan jika siswa masih dikelompokkan dalam tiga jurusan tersebut, kata Nino. Yang sebenarnya terjadi adalah sebagian besar siswa memilih jurusan sains dan bahasa sebagai pilihan akhir.

“Hal ini tidak serta merta dilakukan berdasarkan kemampuan, minat, dan rencana karir, melainkan karena jurusan sains diberikan keistimewaan yang lebih besar dalam memilih program akademiknya di universitas,” ujarnya.

5. Menghapuskan diskriminasi terhadap mahasiswa spesialisasi non-ilmiah selama pelatihan.

Menurut presiden BSCAP, penghapusan spesialisasi di perguruan tinggi juga menghilangkan diskriminasi terhadap mahasiswa spesialisasi non-ilmiah dalam seleksi mahasiswa baru nasional.

Berkat program studi mandiri, seluruh lulusan SMA dan SMK dapat mendaftar ke semua jurusan di perguruan tinggi melalui ujian, tidak terbatas pada jurusan SMA/SMK.

Inilah 5 alasan mengapa jurusan bahasa, sains, dan IPS dihilangkan di sekolah menengah. Saya harap informasi ini bermanfaat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours