5 Fakta Aktivis AS Dihabisi Israel, Ditembak Sniper saat Demo Bela Palestina

Estimated read time 3 min read

Jakarta – Seorang aktivis Turki-Amerika (AS), Aysenur Ezgi Ece, dibunuh oleh tentara Zionis-Israel. Aktivis ini ditembak penembak jitu militer Zionis saat berunjuk rasa di Tepi Barat, Palestina, Jumat pekan lalu.

Menurut laporan dari Gerakan Solidaritas Internasional, Iggy sebelumnya melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mendukung perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.

Namun, tindakan defensif ini mengorbankan nyawanya.

5 Fakta Pembunuhan Aktivis Amerika Eisnur Ezgi Egi oleh Penembak Jitu Israel

1. Kewarganegaraan ganda Amerika-Turki

Aysnur Ezgi Ece adalah seorang aktivis dengan kewarganegaraan ganda Amerika dan Turki. Ia lahir di Antalya, Turki, pada tahun 1998.

Iggy belajar di Universitas Washington, Seattle. Ia berspesialisasi dalam dua jurusan: psikologi dan bahasa serta budaya Timur Tengah.

Semasa menjadi mahasiswa, Iggy dikenal sebagai sosok yang berkomitmen pada aktivisme dan pengabdian masyarakat.

Ia juga mendukung perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel.

2. Dia terkena peluru penembak jitu militer Israel

Dikutip Al Jazeera, Iggy pertama kali mengikuti protes terhadap pemukiman ilegal Israel di Jabal Subeih, Beita, selatan Nablus, Tepi Barat.

Namun aktivis ini tewas setelah ditembak penembak jitu militer Israel.

Kepala RS Rafidia Nablus, Fouad Nafi mengatakan, Iggy dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah mengalami luka serius. Dia menjalani operasi, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Beberapa sumber lokal juga menyebutkan bahwa Igi terbunuh ketika pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke arah para demonstran.

Hasil otopsi memastikan Iggy meninggal akibat luka di kepala yang dialami penembak jitu militer Zionis.

3. Israel mengklaim bahwa penghasutnya menembak

Menanggapi pembunuhan Igi, rezim Zionis mengatakan pasukannya hanya menembak penghasutnya.

Militer Israel mengklaim masih menyelidiki laporan bahwa seorang warga negara asing terbunuh oleh senjata pasukannya.

4. Respon Amerika Serikat dan Turki

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savitt mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sangat prihatin atas kematian tragis Iggy di Tepi Barat. Pihaknya pun meminta Israel menyelidiki masalah tersebut.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tindakan tentara Israel di Tepi Barat. Berbicara di sebuah acara di Istanbul, dia mengatakan bahwa Israel bermaksud melakukan genosida di Tepi Barat dan Jalur Gaza tanpa memperhatikan warga sipil.

“Kemarin, mereka secara brutal membunuh anak kecil kami, Aysenor Ezge Ege. “Sejauh ini mereka telah membunuh lebih dari 40.000 warga sipil tak berdosa, termasuk 17.000 anak-anak,” kata Erdogan, menurut Anadolu.

5. Ini bukan kejadian penembakan yang pertama

Iggy bukanlah warga negara Amerika pertama yang dibunuh oleh tentara atau pemukim Israel di Tepi Barat. Awal tahun ini, seorang petugas polisi Israel dan pemukim menembak dan membunuh Tawfiq Ajaq, seorang warga negara Amerika berusia 17 tahun.

Pada tahun 2022, seorang penembak jitu militer Israel menembak seorang warga Palestina-Amerika yang juga seorang jurnalis Al Jazeera; Sherine Abu Okla.

Senator Chris Van Hollen mengatakan Ige adalah orang Amerika ketiga yang terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober, dan menyatakan penyesalannya karena pemerintahan Biden tidak berbuat cukup banyak untuk menegakkan keadilan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours