5 Fakta Kamp Al-Shati Gaza, Tempat Israel Bantai Keluarga Pemimpin Hamas

Estimated read time 2 min read

Gaza – Kamp al-Shati di Gaza menjadi sasaran serangan brutal Israel pada Senin (24/6/2024). Menurut banyak laporan, serangan itu awalnya ditujukan untuk menghancurkan rumah keluarga Ismail Haniyeh, kepala Departemen Politik Hamas.

Serangan di kamp al-Shati menewaskan 10 anggota keluarga Hanih, termasuk saudara perempuannya. Selain mereka, media Palestina juga memberitakan adanya korban sipil.

Di pihak Israel, mereka mengaku bertanggung jawab atas pembantaian di kamp Shati. Namun kelompoknya mengatakan serangan itu hanya terhadap bangunan yang digunakan Hamas.

Informasi tentang Kamp Gaza Al-Shati

1. Kamp pengungsi terbesar ketiga di Gaza

Setidaknya ada delapan kamp pengungsi di Jalur Gaza tempat tinggal warga Palestina. Sebut saja Rafah, Maghazi, Khan Yunis, Jabalia, Der al-Balah, Bureij, Nusirat dan al-Shati.

Setelah menyerang kamp pengungsi lainnya di Gaza, pasukan Israel kini menargetkan Al-Shati. Namun alasannya adalah untuk memburu pejuang Hamas.

Sebagai informasi, Al-Shati merupakan kamp pengungsi terbesar ketiga di Jalur Gaza. Kamp ini juga yang paling sibuk.

2. Terletak di sepanjang pantai Mediterania

Jika disebutkan, Al-Shati disebut Beach Camp. Hal ini disebabkan lokasinya yang dekat dengan pantai.

Kamp Al-Shati terletak di pantai Mediterania di wilayah Kota Gaza, menurut Unrwa. Kamp ini dibangun di atas lahan seluas 0,52 kilometer persegi.

Berkaca dari luasnya yang kecil, jalanan dan lorong kampus ini sangat sempit. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh jika orang luar menganggap Al-Shati sebagai salah satu tempat terpenting di dunia.

3. Rumah bagi ribuan pengungsi

Menurut catatan UNRWA, terdapat ribuan pengungsi di kamp al-Shati. Angka tersebut merupakan yang terbesar dari delapan kamp utama di Jalur Gaza.

Setidaknya, terdapat 90.173 pengungsi Palestina di kamp al-Shati yang terdaftar di UNRWA. Jumlahnya terus meningkat seiring dengan meningkatnya skala perang.

4. Ada kamp dan banyak pengangguran

Pengangguran di Jalur Gaza meningkat sejak blokade Israel. Hal ini juga berlaku bagi warga kamp Al-Shati yang semakin bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Situasi memburuk setelah zona penangkapan ikan di Gaza dan Gaza utara dibatasi hingga enam mil.

Pemberlakuan pembatasan tersebut berarti warga kamp Al-Shati akan kehilangan pendapatan dari penangkapan ikan.

5. Terlalu banyak masalah

Di antara berbagai fasilitas yang tersedia di kamp Al-Shati, banyak permasalahan yang dihadapi para pengungsi. Contohnya termasuk pemadaman listrik, kelebihan penduduk, dan kelangkaan air bersih.

Itulah beberapa cerita tentang kamp Al-Shati Gaza yang menjadi sasaran serangan Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours