5 Fakta Konflik Israel vs Hizbullah, Tel Aviv Ternyata Pernah Kalah

Estimated read time 4 min read

GAZA – Sejarah mencatat konflik Israel dan Hizbullah sudah berlangsung lama. Salah satu hal yang berubah adalah ketika Israel menginvasi Lebanon.

Belakangan ini, konflik antara Israel dan Hizbullah kembali memanas. Setelah beberapa serangan balasan, banyak pengamat memperingatkan akan adanya kekuatan militer berskala besar.

Sikap tersebut diperkuat dengan ancaman Perdana Menteri Israel Isaac Herzog dan Hizbullah. Tindakannya didasarkan pada respon terhadap aksi ‘teror’ di dunia.

Lalu, bagaimana sejarah konflik Israel dan Hizbullah? Berikut beberapa fakta yang mungkin Anda ketahui.

Fakta konflik Israel dan Hizbullah1. Hizbullah dibentuk untuk melawan Israel. Dalam sejarahnya, pendiriannya juga mempunyai cerita yang menarik.

Mengutip Al Jazeera, Sabtu (8/6/2024), Hizbullah merupakan kelompok politik dan bersenjata yang mengikuti ideologi Islam Syiah Iran. Didirikan pada tahun 1982, tujuannya tidak lain adalah perjuangan melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.

Sekadar informasi, Israel menyerang terlebih dahulu dengan tujuan mengusir pasukan Palestina yang bersembunyi di Lebanon. Setelah itu, sekelompok penguasa Syiah di Iran memaksa mereka untuk menyita senjata dan berperang melawannya.

Bagaimanapun, keberadaan Hizbullah tidak lepas dari kerja Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Melihat peluang di Lebanon, mereka siap memberikan uang dan pelatihan kepada mereka yang ingin berperang melawan Israel.

2. Hizbullah menjadikan Israel sebagai musuh utamanya, menurut sejarahnya Israel adalah musuh Hizbullah. Bahkan setelah tentara Tel Aviv menarik diri dari Lebanon, kelompok ini tetap menganggapnya sebagai musuh.

Dalam perkembangannya, Hizbullah juga memiliki hubungan khusus dengan kelompok militan lainnya di Timur Tengah. Sebut saja Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman.

Alasannya sederhana, karena Hamas dan Houthi juga menjadikan Israel sebagai musuh. Di sisi lain, Israel juga menganggap Hizbullah sebagai ancaman, meski tidak selalu berperang secara terbuka seperti yang dilakukannya terhadap Hamas.

3. Mereka Sering Bertikai Kalau dipikir-pikir, Israel dan Hizbullah sudah berkali-kali berperang. Tercatat juga banyak terjadi dendam di antara keduanya.

Di antara sekian banyak peperangan yang terjadi, salah satu momen terbaik terjadi pada tahun 2006. Dikenal dengan Perang Lebanon Kedua, konflik ini terjadi ketika Israel berencana menghancurkan posisi Hizbullah di Lebanon.

Awal konflik adalah penghancuran kendaraan militer Israel yang berpatroli oleh Hizbullah di dekat perbatasan dengan Lebanon. Kemudian tiga tentaranya terbunuh dan dua lainnya ditangkap.

Hizbullah menawarkan kesepakatan pertukaran tahanan. Namun, Israel membalasnya dengan alasan melakukan serangan penuh.

Mengutip AlarabiiaNews, meski kedua belah pihak mengklaim kemenangan, banyak pengamat menilai Israel gagal dalam hampir seluruh tujuannya. Alih-alih menghancurkan Hizbullah, perang justru memperkuat posisi kelompok tersebut di Lebanon.

Selain itu, Israel juga berhasil menyelamatkan dua tentara yang diculik Hizbullah. Singkatnya, dengan membiarkan Hizbullah bertahan, Tel Aviv gagal mencapai tujuan perangnya.

Baru-baru ini, hubungan keduanya tegang menyusul genosida Israel terhadap warga Palestina. Mengaku sebagai pembela Palestina, Hizbullah telah melancarkan beberapa serangan ke wilayah Israel.

4. Lebanon Jadi Korban Konflik Hizbullah dan Israel bukan hanya soal perasaan. Berbeda dengan mereka, situasi ini merupakan bencana besar bagi Lebanon.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Lebanon dan Hizbullah itu berbeda. Lebanon adalah negara merdeka, sedangkan Hizbullah adalah kelompok berpengaruh yang berbasis di Lebanon.

Konflik Israel dengan Hizbullah berdampak besar pada Lebanon. Bukan hanya soal kehidupan dan kehancuran, tapi juga lewat politik.

Kekalahan Israel atas Hizbullah memperkuat dominasi kelompok tersebut sebagai kekuatan politik di Lebanon. Faktanya, negara ini masih dalam tahap pemulihan pasca perang saudara.

Banyak pengamat juga memperingatkan bahwa konflik Israel dengan Hizbullah bisa mengarah pada sesuatu yang lebih besar. Jika memungkinkan, Hizbullah tidak hanya akan menyerang Israel, tetapi juga Lebanon untuk memastikan hilangnya kelompok tersebut.

5. Banyaknya warga sipil yang tidak bersalah, selain status Lebanon sebagai sebuah negara, konflik antara Israel dan Hizbullah mempunyai dampak negatif lainnya. Perang yang sedang berlangsung membuat warga sipil menjadi korban.

Sepanjang sejarah konflik antara Israel dan Hizbullah, banyak warga sipil Lebanon yang menjadi korban. Sebab, konflik keduanya terjadi di kawasan tempat tinggal masyarakat Lebanon.

Berikut beberapa fakta konflik Israel dan Hizbullah yang mungkin Anda ketahui.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours