5 Fakta Reshuffle Kabinet Agustus 2024, Dua Politisi Gerindra Jadi Menteri dan Wamen

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada Senin (19 Agustus 2024) memunculkan banyak fakta menarik. Dari empat menteri dan wakil menteri yang dilantik, dua di antaranya merupakan politisi dari partai Jalindra.

Perombakan kabinet tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 92/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Senior Pemerintahan Kabinet Indonesia Tahun 2024-2019 dan Keputusan Presiden Nomor 52/M Tahun 20204 tentang Pengangkatan. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika 2024-2019.

Dalam Perpres tersebut, total ada 3 menteri dan 1 wakil menteri yang terkena dampak perubahan tersebut. Selain itu, tiga kepala lembaga telah ditunjuk.

5 Fakta Pergantian Kabinet 1. Menteri dan Wakil Menteri yang terkena dampak reshuffle Menteri yang terkena dampak reshuffle kabinet adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Mancomham) Yasuna H Lawley yang digantikan oleh Direktur Andy Agtas.

Sejak itu, Balil Lahad Aliya menggantikan Arifin Sarif sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Balil diharapkan menggantikan Irlanga Hatatu sebagai ketua partai profesional.

Selain itu, jabatan Menteri Investasi di Balil akan dijabat oleh Rozan Rozan, Ketua Tim Pemenangan Nasional (Tim Kampanye Nasional) Prabowo Subianto Djibran Rakhabomin Rakha (TKN) pada Pilpres 2024.

Terakhir, Angga Raka Prabowo diangkat menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Waman Cominfo). Angga merupakan politikus Partai Gerindra yang menjabat sebagai direktur komunikasi dan manajer media kampanye TKN Prabowo-Gibran.

2. Pelantikan para kepala lembaga/kantor Selain tugas menteri, Presiden Jokowi juga mengumumkan pelantikan dua kepala lembaga dan kepala Kantor Komunikasi Presiden. Mereka adalah Direktur Biro Gizi Dadan Hindiana, Direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Akarr, dan Direktur Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nesbi).

3. Tujuan Pemulihan Pemerintahan Lalu apa urgensi pemulihan pemerintahan di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo? Istana menjelaskan, tujuan perombakan kabinet adalah untuk mempersiapkan dan mendukung pemerintahan di masa depan. Penunjukan menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan.

Sufmi Dasko Ahmed, Direktur Harian Partai Gerindra, juga mengatakan banyak hal yang perlu dikoordinasikan Presiden Joko untuk mempercepat dan memuluskan transisi pemerintahan.

4. Dua politikus Gerindra diangkat menjadi menteri dan wakil menteri. Mereka adalah Inspektur Andy Agtas, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Angga Raka Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.

AKBP Andy Agtas merupakan kader Partai Gerindra yang terpilih menjadi anggota Dewan DPR ke-6 pada tahun 2014 hingga 2024 mewakili Kabupaten Sulawesi Tengah dua periode berturut-turut.

Sementara itu, Angga Raka Prabowo setia kepada Presiden terpilih dan Ketua Umum Partai Grindera, Prabowo Subianto. Ia menjadi anggota Partai Gerindra sejak 2008.

Dalam perombakan kabinet pada 18 Juli 2018, Jokowi juga mengubah susunan wakil menteri dengan mengangkat dua orang pembantu dekat Prabowo Subianto, Thomas Giovandano dan Sodarino, sebagai Menteri Keuangan.

5. Taruna Ekarar, Kepala Badan yang ditunjuk Jokowi sebagai Kepala BPOM, dicabut jabatannya oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) pada 2022.

Profesor Nizam, Direktur Direktorat Jenderal Diktistek Kemendikbudristek, mengungkapkan pembatalan gelar master peserta pelatihan setia tersebut karena adanya penipuan. Pembatalan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 64672/MPK.A/KP.07.00/2022 tanggal 10 Oktober 1391.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours