5 Fakta Virus West Nile, Penyebab hingga Langkah Pencegahannya

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Virus West Nile yang tengah mewabah di Israel kini tengah menjadi pusat perhatian. Banyak orang telah terinfeksi virus ini dan kemungkinan akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Saat ini, setidaknya 100 orang terkena dampaknya. Beberapa populasi yang terkena virus ini berasal dari wilayah Israel tengah, khususnya wilayah Sharon.

Kabar terkini, lima orang meninggal dunia akibat virus West Nile di Rabin Medical Center-Kampus Belinson di Petah Tikva. Sedangkan pasien yang dirawat di Mira Medical Center berjumlah 25 orang.

Terlepas dari kenyataan bahwa virus tersebut sedang menyerang masyarakat Israel, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu virus West Nile. Berikut beberapa fakta mengenai virus mematikan ini.

Fakta West Nile Virus 1. Penyebab: Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa virus West Nile biasanya menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Virus yang dibawa oleh nyamuk dapat berkembang biak dan berpotensi menimbulkan penyakit.

Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan lain yang terinfeksi, darahnya, atau jaringan lain. Sejumlah kecil infeksi pada manusia terjadi melalui transplantasi organ, transfusi darah, dan ASI.

2. Sejarah Virus West Nile (WNV) pertama kali diisolasi pada tahun 1937 dari seorang wanita di wilayah West Nile, Uganda. Virus ini diidentifikasi pada tahun 1953 pada burung gagak dan merpati di wilayah Delta Nil.

Sebelum tahun 1997, WNV tidak dianggap sebagai patogen pada burung, namun saat itu terdapat kasus di Israel yang menyebabkan kematian berbagai spesies burung. Dari sana, virus tersebut dengan cepat menyebar ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Rumania, Rusia, dan Yunani, yang merupakan jalur migrasi burung pembawa virus tersebut.

3. Gejala Infeksi WNV tidak menunjukkan gejala (tidak ada gejala) pada sekitar 80% orang yang terinfeksi. Namun, ada juga hal yang bisa menyebabkan demam jika virusnya parah.

Sekitar 20% orang yang terinfeksi WNV akan mengalami demam West Nile. Gejalanya antara lain demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri badan, mual, muntah, terkadang ruam kulit (di tubuh) dan pembengkakan kelenjar getah bening. Diperkirakan 1 dari 150 orang yang terinfeksi virus West Nile akan mengembangkan penyakit yang lebih parah.

4. Diagnosis dan Pengobatan Virus West Nile dapat didiagnosis dengan beberapa tes, seperti tes imunosorben terkait-enzim, tes netralisasi, tes reaksi berantai transkripsi polimerase terbalik (RT-PCR), dan kultur sel.

Perawatan untuk pasien dengan virus West Nile neuroinvasif bersifat suportif, sering kali termasuk rawat inap, cairan infus, bantuan pernapasan, dan pencegahan infeksi sekunder. Sayangnya, belum ada vaksin untuk mencegah virus ini.

5. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan Karena wabah WNV seringkali menyerang hewan terlebih dahulu, maka sistem surveilans kesehatan hewan yang aktif harus dibentuk. Khususnya untuk unggas dan ternak.

Karena vaksin belum ditemukan, satu-satunya cara untuk mengurangi infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi penyebaran virus Salah satu caranya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak bisa berkembang biak dengan leluasa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours