5 Fase Inovasi Transformasi UMKM Indonesia

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menjelaskan lima tingkat inovasi yang telah dan sedang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sejak tahun 2019 hingga saat ini. Langkah-langkah tersebut cenderung menegaskan bahwa transformasi UMKM Indonesia hanyalah sekedar penyangga keuangan perekonomian nasional.

Inovasi UMKM Indonesia mencakup 5 faktor pertumbuhan:

Fase Satu: Mengatasi Tantangan, Membuka Jalan (2019)

 

Periode ini diawali dengan pembangunan struktur organisasi Kementerian Koperasi dan UKM yang menjadikan kementerian ini sebagai salah satu pilot project reformasi birokrasi. Program tersebut menjadi landasan yang kuat bagi pelaksanaan program pengembangan UMKM.

Waktu yang Terguncang oleh Covid: Bertahan dalam Krisis Parah (2002)

Wabah Covid di Indonesia memberikan pukulan berat pada sektor koperasi dan UMKM. Pemerintah memperkenalkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penyaluran bantuan kepada Badan Usaha Mikro Manufaktur (BPUM). KemenkopUKM juga bisa menyediakan operator media sosial untuk bisa bertahan di masa pandemi.

Fase Adaptasi: Dari Krisis ke Inovasi (2021)

Kondisi pandemi telah melahirkan perilaku dan cara kerja baru dari offline ke online. Hal ini menjadi dasar update baru KemenkopUKM dengan meluncurkan EduKUKM, platform pembelajaran online yang terintegrasi dan komprehensif untuk koperasi dan UMKM.

Fase Reset: Reset Harapan (2021-2023)

Periode ini ditandai dengan bertambahnya regulasi, seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 dan Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022, serta Undang-Undang tentang Pembinaan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). . Tujuannya adalah untuk memberikan lingkungan bisnis yang lebih baik bagi UMKM.

Fase Pemeliharaan: Pencapaian (2024)

Tahapan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pengembangan inovasi saat ini dan terciptanya UMKM baru yang inovatif. Berbagai ide dan program yang telah dilaksanakan perlu ditelusuri dan dikembangkan dengan lebih baik. Diharapkan selama ini landasan dan pilar pemikiran terbentuk sebagai warisan atau direkomendasikan kepada menteri berikutnya.

Salah satu tugas utama transformasi UMKM adalah menjadikan UMKM sebagai basis perekonomian nasional. Teten Masduki menegaskan, usaha kecil dan menengah tidak hanya harus dianggap sebagai penopang perekonomian di saat krisis, tetapi juga menjadi bagian integral dari industri modern dan berkelanjutan.

“UMKM menyediakan 97 persen lapangan pekerjaan. Dari krisis ke krisis, UMKM dipuji sebagai penyelamat,” kata Teten.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours