5 Gencatan Senjata Israel-Palestina yang Terealisasi

Estimated read time 2 min read

Gaza – Konflik antara Israel dan Palestina seakan abadi, dimulai sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948.

Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 sejauh ini hampir berbeda dengan sisa-sisa konflik masa lalu yang belum terselesaikan.

Hamas, bagian dari kelompok oposisi Palestina yang mendominasi Jalur Gaza, telah berulang kali melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel dan mempermudahnya melalui gencatan senjata.

Terlepas dari konflik Hamas dengan Israel, setidaknya ada beberapa gencatan senjata – yang melibatkan Israel dan Palestina – yang berhasil.

5 Kesimpulan Israel dan Palestina terpenuhi

1. Perjanjian Gencatan Senjata tahun 1949 (Perjanjian Gencatan Senjata tahun 1949)

Meskipun termasuk gencatan senjata antara Israel dan negara-negara Arab (Yordania, Mesir, Suriah, Lebanon) setelah Perang Arab-Israel tahun 1948-1949, perjanjian ini juga mencakup beberapa gencatan senjata dengan angkatan bersenjata Palestina.

2. Gencatan Senjata 1994 (Perjanjian Gaza-Jericho)

Gencatan senjata tersebut merupakan bagian dari perjanjian antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang mengatur penarikan Israel dari Jalur Gaza dan kota barat Jericho.

3. Gencatan Senjata 2005 (penarikan diri dari Gaza)

Meski bukan gencatan senjata formal, Israel menarik diri dari Gaza pada tahun 2005, mengakhiri pendudukan langsung dan menyerahkannya kepada Palestina.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi pertikaian, meskipun kekerasan sering kali dapat dihentikan.

4. Gencatan Senjata Gaza 2012 (Gencatan Senjata 2012)

Gencatan senjata disepakati pada November 2012 setelah beberapa bentrokan sengit antara Israel dan faksi Palestina di Gaza.

5. Gencatan Senjata Gaza 2014 (Gencatan Senjata 2014)

Gencatan senjata disepakati pada Agustus 2014 setelah operasi keamanan Israel di Gaza.

Masing-masing gencatan senjata ini bertujuan untuk mencegah pertempuran langsung dan kekerasan antara Israel dan faksi Palestina di Gaza atau Tepi Barat.

Namun, kemajuannya seringkali rapuh dan terganggu oleh kerusakan dari kedua sisi atau faktor eksternal yang mempengaruhi lapangan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours