5 Motor yang Kurang Diminati di Indonesia: Pelajaran dari Kegagalan Pasar

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Tak semua sepeda motor yang diluncurkan pabrikan mendapat sambutan hangat dari konsumen Tanah Air. Bahkan, beberapa model sepeda motor mengalami lesu penjualan bahkan dianggap gagal di pasaran.

Berbagai produsen sepeda motor kerap menggoda konsumen dengan produk barunya. Sayangnya, tidak semua produk baru bisa diterima dengan baik di pasaran.

Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari harga yang mahal, model yang terlalu unik atau tidak cocok, atau segmentasi pasar yang kurang bagus.

Sepeda motor ini menghadapi beberapa tantangan seperti persaingan yang ketat, kurangnya kesadaran merek dan jaringan layanan yang tidak memadai. Semua faktor tersebut turut menyebabkan rendahnya angka penjualan di pasar Indonesia.

Nah berikut lima sepeda motor paling tidak terjual di Indonesia berdasarkan data penjualan resmi: 1. Suzuki Nex II

Harga saat peluncuran : Rp 14.500.000 – Rp 15.400.000

Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), penjualan Suzuki Nex II pada tahun 2020 hanya sebanyak 1.242 unit.

Suzuki Nex II menghadapi persaingan ketat dari Honda Beat dan Yamaha Mio yang lebih populer di segmen skuter matik entry level. Selain itu, merek dan jaringan dealer Suzuki yang kurang luas dibandingkan kompetitor juga mempengaruhi penjualan (IDN Times).

2. Honda Vario Techno 110

Harga saat peluncuran: Rp 14.000.000

Penjualan Honda Vario Techno 110 turun drastis hingga hanya ratusan unit sebelum akhirnya dihentikan produksinya pada tahun 2013.

Kehadiran Honda Vario 125 yang menawarkan fitur dan performa lebih baik dengan harga sedikit lebih mahal membuat Vario Techno 110 kehilangan daya tariknya. Konsumen cenderung memilih model yang lebih baru dan lebih canggih.

3. Yamaha X-Ride

Harga saat peluncuran: Rp 15.000.000

Yamaha X-Ride hanya terjual sekitar 2.000 unit di tahun 2019.

Meski memiliki desain yang sporty dan berbeda, Yamaha X-Ride kalah populer karena dianggap kurang praktis untuk penggunaan sehari-hari dibandingkan skuter matic konvensional. Selain itu, segmentasi pasar yang terlalu spesifik menyebabkan penjualan menjadi terbatas.

4. Harga Peluncuran TVS Apache RTR 200 : Rp 23.000.000

Penjualan TVS Apache RTR 200 tidak pernah mencapai angka signifikan, dengan rata-rata penjualan bulanan kurang dari 500 unit.

Meski memiliki performa cukup baik, brand awareness TVS di Indonesia masih rendah. Konsumen umumnya lebih menyukai sepeda sport dari merek Jepang yang lebih terkenal.

5. Harga Peluncuran Bajaj Pulsar 200NS: Rp 23.500.000

Penjualan Bajaj Pulsar 200NS tidak melebihi 3.000 unit per tahun sebelum akhirnya Bajaj menghentikan penjualannya di Indonesia pada tahun 2016.

Kurangnya jaringan layanan purna jual dan sulitnya mencari suku cadang menjadi alasan utama mengapa Bajaj Pulsar 200NS tidak diminati.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours