5 Strategi Tentara Israel Paling Memalukan dalam Pembebasan 4 Sandera

Estimated read time 3 min read

GAZA – Pasukan khusus Israel membebaskan empat sandera yang ditahan Hamas di Gaza, yang menyamar sebagai warga Palestina yang terlantar. Banyak yang menyebut operasi penyelamatan sandera yang dilakukan tentara Israel sebagai operasi paling memalukan dalam sejarah.

Lebih lanjut, operasi pembebasan tersebut juga mengakibatkan tewasnya ratusan warga sipil akibat penembakan sembarangan yang dilakukan pasukan Israel.

5 strategi paling memalukan yang digunakan tentara Israel untuk menyelamatkan 4 sandera1. Berpura-pura menjadi pengungsi Palestina

Foto/AP

Dua sumber keamanan Israel mengkonfirmasi kepada ABC News bahwa tentara Israel melakukan misi penyelamatan dengan menyamar sebagai pengungsi di Rafah.

Warga yang diwawancarai oleh saluran berita Asharq Arab Saudi mengatakan tentara Israel menyusup ke kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah dengan menyamar sebagai pengungsi Palestina dari Rafah, The Times of Israel melaporkan.

2. Bisa berbahasa Arab

Foto/AP

Mereka tiba dengan mobil berwarna putih yang dilengkapi kasur. Arab Saudi mengatakan, saat ditanyai warga, tentara yang menyamar dan bisa berbahasa Arab itu mengaku melarikan diri dari serangan IDF di Gaza selatan.

Para saksi mengatakan kepada saluran berita Asak bahwa mereka diperlihatkan apartemen sandera, Noah Agamani, yang mereka klaim disewa oleh mereka. Tiga sandera lainnya – Andrey Kozlov, Shlomi Ziv dan Almog Meir Jan – ditahan di gedung terdekat.

Sumber-sumber Israel yang berbicara kepada ABC News membenarkan bahwa tentara yang menyamar tersebut berbohong tentang mencari perlindungan.

3. Gunakan truk untuk mengangkut furnitur

Foto/AP

BBC News berbicara dengan seorang saksi mata yang mengatakan bahwa orang Israel tiba dengan truk yang penuh dengan perabotan.

“Tiba-tiba pasukan khusus keluar dari sana dan mulai menembak,” kata Issam Jameel Arouchi kepada BBC News.

4. Tentara Israel berpakaian seperti pejuang Hamas

Foto/AP

Saksi mata mengatakan kepada CNN bahwa beberapa tentara Israel juga berpakaian seperti pejuang Hamas.

Mereka yang menyelamatkan para sandera termasuk unit elit anti-terorisme Yamam, yang salah satu petugasnya tewas dalam operasi tersebut.

Yamam berafiliasi dengan Polisi Perbatasan Israel dan didukung oleh pasukan khusus Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Menurut New York Times, serangan itu juga menggunakan informasi intelijen dari Amerika Serikat.

Keempat sandera tersebut termasuk di antara 40 orang yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober di festival musik Nova, yang menewaskan sedikitnya 260 orang.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza mengatakan setidaknya 274 warga Palestina di kamp pengungsi Nuserrat tewas dalam operasi tersebut, menurut Associated Press.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara ketika misi penyelamatan sandera diserang oleh orang-orang bersenjata, beberapa di antaranya dipersenjatai dengan granat berpeluncur roket.

Pada bulan Januari, tentara Israel yang berpakaian seperti petugas medis memasuki sebuah rumah sakit di Jenin, Tepi Barat, dan membunuh tiga tersangka militan Palestina5. Mirip dengan Seri Fauda

Foto/AP

Taktik rahasia yang digunakan dalam serangan penyelamatan Gaza mirip dengan yang digunakan dalam film thriller politik Israel “Fauda.”

Acara Netflix yang terkenal ini menampilkan agen-agen rahasia berbahasa Arab yang menyamar sebagai penduduk setempat untuk menyusup ke kelompok militan Palestina di Tepi Barat yang merencanakan serangan terhadap warga Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours