6 Desa Jadi Prioritas Penanganan Dampak Bencana Erupsi Gunung Ibu

Estimated read time 2 min read

HALMAHERA BARAT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan enam desa menjadi prioritas penanganan dampak bencana erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejauh ini BNPB telah membuat peta berdasarkan hasil pemantauan visual oleh drone, dengan sasaran warga yang dievakuasi di daerah yang diperkirakan akan terjadi bencana susulan akibat letusan Gunung Api Ibu, dan masyarakat yang tinggal di desa-desa yang aliran sungainya berada di sepanjang lereng puncak gunung. Ketinggian: 1.325 meter.

“Tim BNPB menggunakan pemetaan aktif untuk menangkap aliran sungai yang masuk ke Sungai Induk.” Ini akan diolah menjadi peta desa dengan resolusi tinggi,” kata Direktur Pusat Data Pusat Informasi Bencana BNPB. komunikasi. , Abdul Muhari memberikan keterangan resmi pada Minggu (6 September 2024).

Dilihat dari atas, jalur sepanjang sungai ditumbuhi berbagai tanaman yang tumbuh alami di Lembah Vulkanik Ibu. Jarak sungai dengan pemukiman penduduk juga berbeda-beda. Ada yang panjangnya sekitar 5 meter, ada pula yang panjangnya sekitar 15 meter. Selain perkampungan, jalur sungai juga mencakup tempat ibadah, sekolah, tempat pertemuan, dan fasilitas umum lainnya.

Aam, sapaan akrab Abdul Muhari mengatakan, “Berdasarkan hasil pantauan di wilayah sungai, tim BNPB menghimbau masyarakat setempat untuk terus memantau situasi sungai, terutama jika terjadi hujan deras dari hulu hingga hilir rekomendasi.”

Amu mengatakan, jika air yang keluar semakin banyak dan warna air berubah menjadi coklat kehitaman, sebaiknya melapor ke pemerintah desa setempat dan segera mengambil tindakan pencegahan. Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di dekat sungai perlu lebih berhati-hati.

Pak Aam juga menghimbau warga untuk menjaga lingkungan sungai dengan tidak menebang pohon, tidak membuang sampah ke sungai, dan bergotong royong melakukan normalisasi sungai. Jika sungai tersumbat oleh material seperti batu atau puing-puing batang pohon, maka harus segera disingkirkan. Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat menghambat aliran sungai, dan banjir bandang dapat terjadi jika pelepasan air terus meningkat. Sungai itu sendiri memiliki kapasitas yang terbatas.

Selain itu, warga diimbau untuk terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi gempa karena tumpukan material vulkanik dari aktivitas erupsi Gunung Ibu menyebar ke wilayah utara dan barat laut.

“Gempa bumi dapat memicu terjadinya longsor material vulkanik berupa pasir dan batuan, apalagi jika terjadi hujan di bagian hulu atau di atas kawah utama,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours