JAKARTA – Arif Satria ditugasi Pemilihan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disetujui Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Panitia Pemilihan Direksi dan KPK akan memeriksanya pada 30 Mei 2024.
Pihak Istana Rektor dipastikan memberi tahu IPB satu hari sebelum keluarnya 11 nama yang masuk dalam prospek pemilihan anggota Pansel KPK, yakni pada 16 Mei 2024.
Baca juga: HUT RI ke-78 di IPB University, Prof. Arif Satria: Untuk berkarya, memajukan negara
Arif sendiri adalah seorang akademisi yang sukses dan kaya akan ilmu. Hal ini dibuktikan dengan melihat posisi rektornya.
6 Catatan Arif Satria1 Latar belakang pendidikan
Arif Satria menempuh pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas di Pekalongan. Gelar Sarjana diperolehnya, menyelesaikan pendidikan ekonomi pertanian di IPB pada tahun 1995.
Baca Juga: Rektor IPB University Terpilih Jadi Panelis Sesi ke-4 Pilpres 2024, Ini Prof. Profil Arif Satria
Selain itu, Arif kembali lulus dari IPB untuk gelar Magister Sosiologi Pedesaan pada tahun 1999. Sekaligus memperoleh gelar doktor pada tahun 2006 dari Departemen Ilmu Sosial Kelautan di Universitas Kagoshima, Jepang.
2. Beliau merupakan dekan termuda di IPB
Arif kelahiran 17 September 1971 ini terpilih menjadi Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) periode 2010 hingga 2017. Ia menjadi dekan termuda di lingkungan IPB.
Hal ini berujung pada disusunnya berbagai kebijakan terkait kelautan dan perikanan, antara lain penyusunan UU Perikanan Nomor 31 Tahun 2004, revisi UU Pengelolaan Kawasan Marisak dan Pulau-Pulau Kecil, serta berkembangnya konsep Veneto. Ekonomi. dan berbagai Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri.
3. Dia menerima beberapa penghargaan bagus
Arif Satria berhasil meraih Yamamoto Prize 2008 yang merupakan Pemenang Pertama JIFRS Yamamoto Prize for Best Paper pada Konferensi International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET) di Nha Trang, Vietnam.
Baca juga: 10 Calon Pimpinan KPK: Polisi, Jaksa, Hakim, dan Pengurus
Tahun 2009 diterima oleh Menteri Pendidikan Nasional Bidang Kekayaan Intelektual Khusus. Kemudian pada tahun 203, Arif meraih Penghargaan Akademik Bidang Penyuluhan Perikanan dan Sumber Daya Manusia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4. Aktif dalam organisasi di luar negeri
Semasa menempuh program doktor di Jepang, beliau menjadi Presiden PPI Kagoshima Jepang pada tahun 2004 dan Ketua dewan redaksi Majalah Inovasi PPI Jepang pada tahun 2004 hingga 2005.
Disebutkan bahwa dia berbagi Lab. International Maritime Policy, Kagoshima University, Jepang pada tahun 2000, dan Fisheries Centre, University of British Columbia, Kanada pada tahun 2004.
5. Pernah menjadi penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Pada tahun 2019 hingga 2021, Arif ditugaskan sebagai penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebelumnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan juga pernah menjadi Tim Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2001 hingga 2002.
Beliau juga merupakan anggota dari beberapa organisasi kelautan dan perikanan, antara lain sebagai anggota Badan Pengelolaan Perikanan Indonesia (2013-2017), anggota Dewan Maritim Indonesia (2013-2017), dan anggota Komisi Tuna Indonesia ( 2013-2017). 2012-2014), anggota Komisi Pengkajian Sumber Daya Ikan Nasional (2008-2011).
Tak hanya itu, beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Umum Ilmuwan Internasional Indonesia (2009 – 2011), Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sekolah Pertanian Indonesia (PISPI) periode 2010-2015 dan Presiden Dewan Pakar PISPI periode 2015-2020.
6. Rektor IPB dua periode
Karena pengalamannya di dunia akademik dan aktif di kelompok asosiasi IPB, Arif Satria dilantik sebagai rektor IPB ke-14 pada 15 November 2017.
Arif diperkirakan akan kembali menduduki jabatan yang sama setelah terpilih pada 9 November 2022. Ia akan menjabat Rektor IPB hingga tahun 2028.
Inilah enam Arif Satria yang dilantik menjadi Wakil Ketua KPK Pemilu. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca setia SINDOnews.
+ There are no comments
Add yours