6 Negara Timur Tengah yang Pernah Perang Melawan Israel dengan Militer Terkuat

Estimated read time 4 min read

KAIRO – Kawasan Timur Tengah telah menjadi tempat terjadinya konflik yang kompleks selama beberapa dekade. Negara-negara di sana mempunyai sejarah panjang perang dan ketegangan, terutama dengan Israel.

Di bawah ini kita akan melihat beberapa negara yang berperang dengan Israel.

1. Mesir

Mesir memiliki salah satu tentara terbesar di kawasan. Tentara Mesir memiliki tank, artileri, dan infanteri yang kuat.

Angkatan Udara Mesir memiliki pesawat tempur dan rudal udara-ke-udara yang canggih. Mesir juga memiliki angkatan laut yang signifikan.

Selama Perang Arab-Israel tahun 1948, Mesir berpartisipasi dalam invasi bersama ke Israel oleh negara-negara Arab setelah berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Mesir mengirimkan pasukan untuk menguasai wilayah Palestina, namun Israel berhasil mempertahankan sebagian besar wilayah yang didudukinya.

Selama Perang Suez tahun 1956, Mesir melakukan invasi gabungan Inggris dan Prancis ke Semenanjung Sinai menyusul nasionalisasi Terusan Suez oleh Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser.

Israel juga berpartisipasi dalam invasi ke Mesir. Mesir berhasil merebut kembali Semenanjung Sinai, dan tekanan internasional memaksa pasukan asing mundur dari wilayah Mesir.

Selama Perang Enam Hari tahun 1967, Mesir ikut serta dalam perang melawan Israel bersama negara-negara Arab lainnya.

Selama perang ini, Israel berhasil merebut Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur dari Mesir.

Selama Perang Yom Kippur tahun 1973, Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel selama hari raya Yom Kippur. Dalam perang ini, Mesir berhasil merebut sebagian wilayah Sinai.

2. Suriah

Meskipun perang saudara telah mengurangi kekuatan militer Suriah, Suriah masih memiliki tentara yang terlatih. Tentara Suriah memiliki tank dan artileri yang kuat. Angkatan Udara Suriah memiliki pesawat tempur dan sistem pertahanan udara.

Selama Perang Arab-Israel tahun 1948, Suriah berpartisipasi dalam invasi Arab ke Israel setelah berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Meski berhasil merebut kembali sebagian wilayah, Israel juga tetap mempertahankan sebagian besar wilayah pendudukannya dari Palestina.

Selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, Suriah ikut berperang melawan Israel bersama dengan negara-negara Arab lainnya. Selama perang ini, Israel berhasil merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

3. Libanon

Meskipun ukurannya kecil, Lebanon memiliki pasukan yang relatif kuat. Tentara Lebanon memiliki infanteri dan artileri.

Ada juga kelompok paramiliter di Lebanon, seperti Hizbullah, yang mempunyai pengaruh besar di wilayah selatan negara itu.

Selama Perang Arab-Israel tahun 1948, Lebanon berpartisipasi dalam invasi bersama ke Israel oleh negara-negara Arab setelah berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Meski berhasil merebut beberapa wilayah, Israel juga tetap mempertahankan banyak wilayah di bawah kendalinya.

Selama Perang Enam Hari tahun 1967, Lebanon juga ikut serta dalam perang melawan Israel bersama negara-negara Arab lainnya. Selama perang ini, Israel berhasil merebut beberapa wilayah perbatasan Lebanon.

4. Yordania

Yordania memiliki tentara yang terlatih. Tentara Yordania memiliki infanteri dan kendaraan tempur. Yordania juga memiliki angkatan udara dan angkatan laut yang cukup kuat.

Tentara Yordania telah berpartisipasi dalam beberapa perang melawan Israel. Selama Perang Arab-Israel tahun 1948, Yordania berpartisipasi dalam invasi Arab ke Israel setelah berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Selama perang ini, pasukan Yordania berhasil merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Namun, Israel merebut kembali wilayah tersebut selama Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Selama Perang Yom Kippur tahun 1973, Yordania ikut serta dalam perang melawan Israel bersama negara-negara Arab lainnya.

Meski perang ini tidak melibatkan Yordania secara langsung, namun berdampak pada stabilitas kawasan.

5. Irak

Irak memiliki sejarah konflik dengan Israel sebelum invasi Amerika Serikat (AS) pada tahun 2003. Meski situasi tidak stabil, tentara Irak memiliki potensi yang sangat besar.

Tentara Irak memiliki tank dan infanteri. Irak juga memiliki angkatan udara dan rudal balistik.

Irak telah terlibat dalam beberapa perang melawan Israel. Selama Perang Arab-Israel tahun 1948, Irak berpartisipasi dalam invasi bersama ke Israel oleh negara-negara Arab setelah berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Meski negara-negara Arab berhasil merebut sebagian wilayah, Israel juga tetap mempertahankan sebagian besar wilayah di bawah kendalinya.

Selama Perang Enam Hari tahun 1967, Irak juga ikut serta dalam perang melawan Israel bersama negara-negara Arab lainnya.

Selama perang ini, Israel berhasil merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dan Tepi Barat dari Yordania.

6. Iran

Iran memiliki salah satu tentara terbesar di Timur Tengah. Tentara Iran terdiri dari infanteri dan tank. Angkatan Udara Iran memiliki jet tempur dan rudal.

Iran juga memiliki kekuatan paramiliter, seperti Korps Garda Revolusi Islam, dan kehadiran regional.

Iran tidak terlibat langsung dalam perang dengan Israel, namun mempunyai pengaruh yang sangat besar di kawasan Timur Tengah.

Hubungan antara Iran dan Israel tegang karena perbedaan ideologi, dukungan terhadap kelompok militan, dan program nuklir Iran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours