6 Orang Terkaya Asal AS yang Jarang Diketahui, Hartanya Capai Rp608,5 T

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Amerika Serikat (AS) merupakan negara terkaya di dunia sehingga tak heran jika delapan dari sepuluh orang terkaya di dunia dalam daftar Forbes adalah warga Amerika. Sebagian besar nama-nama tersebut sangat familiar – Warren Buffett, Bill Gates, Jeff Bezos, misalnya.

Jika dicermati lebih dalam, Anda akan menemukan orang-orang yang masuk dalam jajaran miliarder global, antara lain Walton, Coke, Marses, Michael Bloomberg, dan Mark Zuckerberg. Namun, banyak juga orang yang memiliki kekayaan hampir serupa namun tidak terkenal.

GOBankingRates menggunakan data keuangan dan latar belakang dari Forbes untuk menyusun daftar orang-orang terkaya di Amerika yang berada dalam pengawasan meskipun memiliki kekayaan miliaran dolar.

Berikut adalah orang-orang Amerika terkaya yang belum pernah Anda dengar1. Jack Dangermond

Aset bersih: USD 8 miliar (Rp 129,8 triliun dengan kurs Rp 16.226 per USD)

Meskipun Anda mungkin belum pernah mendengarnya, Jack Dangermond adalah legenda di industri ini. Pada tahun 1969, ia mendirikan Esri, perusahaan teknologi GIS terbesar di dunia, dengan tabungan pribadinya sebesar $1.100.

Saat ini, Esri menguasai 40% pasar sistem informasi geografis global, dan Dangermond dikenal sebagai bapak baptis peta digital. Dia tidak hanya memberikan dunia teknologi yang akan membantu mewujudkan era digital, namun dia juga berjanji untuk menyediakan perangkat lunak GIS gratis senilai $1 miliar untuk setiap sekolah K-12 di Amerika.

2. Diane Hendrix

Aset bersih: USD 20,9 miliar (Rp 339,1 triliun)

Diane Hendricks, seorang wanita mandiri yang hanya memiliki ijazah sekolah menengah atas, mendirikan ABC Supply bersama mendiang suaminya, seorang produser, pada tahun 1982 di Beloit, Wisconsin.

Pasangan ini mengembangkan ABC menjadi salah satu distributor grosir jendela, pelapis dinding, dan atap terbesar di AS, dan telah memimpin perusahaan tersebut sejak kematian suaminya pada tahun 2007.

Diane Hendricks kemudian mengawasi dua akuisisi terbesar dalam sejarah ABC Supply. Perusahaan ini mengakuisisi pesaing Bradco pada tahun 2010 dan distributor bahan bangunan L&W Supply pada tahun 2016. Perusahaan ini akan menghasilkan pendapatan $18,5 miliar pada tahun 2022 dan memiliki sekitar 900 lokasi gudang.

3. Otak Donald

Kekayaan bersih: USD 18 miliar (Rp 292 triliun)

Nama Donald Bren mungkin asing bagi Anda, namun jika Anda bermimpi membangun portofolio real estate yang suatu saat akan memberi Anda kekayaan besar, Anda patut mengidolakannya. Menurut Forbes, dia adalah “raja real estat terkaya di Amerika”.

Meskipun Bren adalah putra seorang pengembang real estat, ia dikenal sebagai seorang pekerja mandiri yang bekerja sebagai pembantu tukang kayu di tanah milik ayahnya. Saat ini, perusahaan Irvine miliknya memiliki real estate seluas 129 juta kaki persegi, sebagian besar berada di California Selatan. Ini termasuk 124 kompleks apartemen, 590 gedung perkantoran dan 97% saham gedung MetLife di Manhattan.

4. Kekayaan bersih Judy Love: USD 11,6 miliar (Rp 188,2 triliun)

Pada tahun 1964, Judy Love dan suaminya Tom menyewa pompa bensin di Watonga, Oklahoma seharga $5.000. Bersama-sama, keduanya mengembangkan bisnis menjadi raksasa ritel Love’s Travel Stops & Country Stores.

Hal ini membuat mereka menjadi sangat kaya dan Forbes memasukkan nama mereka ke dalam daftar miliarder. Love’s memiliki 38.000 karyawan di seluruh AS dan lebih dari 600 toko di 42 negara bagian, menurut situs web perusahaan.

5. Ken Griffin

Aset bersih: USD37,5 miliar (Rp 608,5 triliun)

Meskipun namanya tidak setenar headliner Wall Street seperti Lloyd Blankfein atau Jamie Dimon, Ken Griffin adalah salah satu ahli sejati dunia keuangan. Perusahaannya, Citadel Securities, adalah salah satu pembuat pasar terbesar di Wall Street dan melayani satu dari lima bursa saham AS.

Pada tahun 1986, Griffin mulai berdagang saham di asramanya di Harvard, memasang parabola di atap untuk melacak harga saham secara real time. Empat tahun kemudian, ia mendirikan Citadel, sebuah hedge fund yang kini mengelola aset senilai $57 miliar.

Dikenal sebagai seorang dermawan yang rajin, Griffin menyumbangkan US$1,86 miliar selama pandemi dan membantu mendanai penyelamatan 800 orang Amerika dari Wuhan, Tiongkok oleh Departemen Luar Negeri AS.

6.Abigail Johnson

Aset bersih: USD 29 miliar (Rp 470 triliun)

Anda mungkin belum pernah mendengar tentang Abagail Johnson, tetapi Anda mungkin akrab dengan Fidelity Investments. Kakeknya, Edward Johnson II, mendirikan reksa dana raksasa di Boston pada tahun 1946.

Johnson mulai bekerja di Fidelity selama musim panas kuliah dan bekerja penuh waktu sebagai analis pada tahun 1988 setelah mendapatkan gelar MBA dari Harvard.

Ayahnya memimpin perusahaan hingga tahun 2014, ketika dia mengambil alih sebagai CEO. Pada tahun 2016, ia mulai menjabat sebagai presiden perusahaan. Fidelity saat ini mengelola aset senilai $3,7 triliun, dan Abigail Johnson memiliki 24,5% saham perusahaan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours