7.788 Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Bolaang Mongondow Sulut

Estimated read time 2 min read

BOLAANG MANONDOW – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Rabu (26/06/2024) terdapat 7.788 warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kerajaan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Peristiwa ini disebabkan oleh munculnya siklon tropis berkekuatan 98W yang terlacak BMKG di Laut Filipina.

Topan ini membawa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sehingga mengakibatkan beberapa sungai meluap, banjir, dan tanah longsor di kerajaan Bolaang Mongondow.

Berdasarkan data yang diterima BNPB, lokasi terdampak banjir dan longsor terjadi di 9 kota Kecamatan Pinolosian dan 6 kota Kecamatan Pinolosian Tengah.

“Dilaporkan jumlah warga terdampak bertambah dari semula 671 KK atau 1.893 warga menjadi 2.259 KK atau 7.788 warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Minggu. (30/06/2024).

Sementara kerugian materil tercatat 2.259 rumah dan dua fasilitas pendidikan terendam banjir dengan ketinggian air antara 60 hingga 120 sentimeter, serta sebagian akses jalan terputus akibat longsor.

Kabupaten Bolaang Mongondow menetapkan keadaan darurat selama 30 hari terhitung 17 Juni hingga 17 Juli 2024. Kondisi saat ini, banjir sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan rumahnya dari puing-puing sisa banjir.

Jalan yang tertutup material longsor kini bisa dilalui. Situasi dilaporkan sudah kembali normal sehingga warga kini bisa beraktivitas.

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow dan seluruh unsur terkait masih melakukan penanganan dampak banjir dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.

“BNPB mengimbau warga Bolaang Mongondow untuk selalu waspada terhadap ancaman penyakit setelah melakukan pembersihan material banjir,” imbaunya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours