7 Fakta Kerajaan Kutai Kartanegara, Salah Satunya Pernah Dikuasai Kerajaan Lain

Estimated read time 3 min read

Kerajaan Kutai Kartanegara dikenal sebagai salah satu kerajaan tertua di nusantara. Sejarahnya yang panjang membuat negara Hindu ini memiliki beberapa fakta menarik.

Monarki mengalami berbagai perubahan mulai dari kebangkitannya hingga kejatuhannya yang terakhir. Bukti kerajaan Kutai Kertnegar pernah ada terdapat pada peninggalan beberapa raja berupa prasasti.

Fakta Kerajaan Kutai Kartanegara 1. Terbentuk di Kalimantan Timur

Kerajaan Kutai mempunyai akar sejarah yang sangat tua, yaitu sekitar abad ke-4 Masehi. Pada abad ke-4 M, Kerajaan Kutai dikenal sebagai kerajaan tertua di Kalimantan Timur.

Menurut informasi dari prasasti Kerajaan Kutai yaitu Prasasti Yupa disebutkan bahwa Raja Kudanga dikenal sebagai pendiri Kerajaan Kutai.

2. Dekat Kutai Martapura

Diketahui Kerajaan Kutai tidak hanya ada di Kartnegar saja tetapi juga ada di Martapura. Menurut sejarah, Kerajaan Kutai Martapura diperintah oleh Kutai Kartnegar.

Namun kedua kerajaan tersebut konon bersatu pada abad ke-16, ketika para Kartnegar Kutai yang dipimpin oleh Anum Panji Mendapa berhasil menaklukkan Maharaja Dharma Setia dari Kutai Martdipura.

3. Raja Moolavarman membawa Kutai menuju masa kejayaan

Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mallavarman. Raja ini dikenal sebagai orang yang baik hati dan kuat. Pada masa pemerintahannya, perekonomian negara berkembang pesat, terutama di bidang pertanian dan perdagangan.

Hal ini disebabkan letak geografisnya yang strategis, seperti terlihat pada prasasti Yupa. Prasasti juga menunjukkan bahwa Moolavarman sangat sakti.

4. Aspek Politik dan Ekonomi di Jaydin Kutai Kartnegar.

Dari segi politik, pada masa pemerintahan Raja Mallavarman, stabilitas politik di kerajaan Kutai terjaga dengan baik dan sistem politiknya menjadi kekuatan yang dominan.

Sedangkan dari segi ekonomi, diterapkan sistem imbalan bagi pedagang asing yang ingin berbisnis di negara, seperti pajak modern yang memberikan tambahan penghasilan bagi negara Kutai.

5. Islam mulai masuk ke Kutai

Beberapa ahli sejarah menduga Islam masuk ke Kuta jauh lebih awal dibandingkan masa pemerintahan Mahkota. Padahal, Maharaja Sultan, raja ketiga Kutai Kartnegar, jelas menunjukkan pengaruh Islam. Administrator ini memerintah pada periode 1370-1420.

Selain perdebatan siapa penguasa Kutai pertama yang mendeklarasikan Sahada, terjadi perkembangan pesat dakwah Islam sejak masa Raja Mahkota. Ketika ia menjadi Muslim, ia memerintahkan pembangunan masjid di Kutai sebagai pusat penyebaran Islam. Ia mendidik putranya Aji Batara Agung Paduka Nirata menjadi seorang Muslim.

6. Bila diperintah oleh negara bagian lain

Kerajaan Kutai tercatat pernah diduduki oleh kerajaan lain. Sarjana Belanda Peter Johannes Veth berpendapat bahwa Kerajaan Kutai merupakan bagian dari kekuasaan Majapahit yang berkembang pada abad ke-14.

Kemudian pada tahun 1620, Kerajaan Kutai Kartanegara berada di bawah kekuasaan Kesultanan Makassar. Saat itu Makassar merupakan saingan kerajaan Banjar.

7. Nama Kutai bukanlah nama asli negaranya.

Jurnal “Studi Sastra Kerajaan Martapura (Kutai) di Muara Kaman Kalimantan Timur” menyebutkan bahwa nama Kutai hanyalah sebuah metode atau asumsi berdasarkan lokasi ditemukannya prasasti Yupa. Di Kesultanan Kutai.

Oleh karena itu, anggapan bahwa nama Kutai diberikan kepada dinasti Moolavarman adalah tidak benar, karena merupakan nama kerajaan lain yang didirikan di tepi sungai Mahakama sembilan abad setelah prasasti Yufa didirikan.

Teks sejarah adat Kutai Salasilah menyebutkan kata ing Martapura di akhir nama Raja Kutai Kartanegara, termasuk Muara Kaman.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours