9 Tahun Kasus Mahasiswa UI Akseyna Belum Terungkap, Polisi Blak-blakan Kendala Penyelidikan

Estimated read time 2 min read

DEPOK – Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana mengungkap kendala penyidikan kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori alias Ace. Korban meninggal dunia di Telaga Kenanga Kampus UI, Depok, pada tahun 2015 atau 9 tahun lalu.

“Masalahnya karena kami menemukan korban pertama, kami tidak langsung mengenali siapa korbannya. Jadi kalau saya baca berita kejadiannya sudah ditemukan, setelah itu awalnya kami tidak tahu identitas siapa,” kata Arya di Polres Metro Depok, Jumat (7/6/2024).

Jenazah Akseyna baru bisa diidentifikasi sekitar 4-5 hari sehingga menghambat dimulainya proses penyelidikan.

“Jadi baru 4 atau 5 hari kemudian orang tua korban datang. Orang tua korban baru sadar oh itu anak saya. Ternyata barangnya sama persis dengan barang yang diberikan dan milik korban. Selama 5 hari setelah penemuan tubuh yang menghalangi kami melakukan apa pun,” katanya.

Otopsi baru dilakukan setelah identitas jenazah diketahui. Kemudian tempat kejadian perkara (TKP) dari Danau Kenanga hingga wisma banyak berubah pada tahun 2015.

Kasus meninggalnya Akseyna menjadi perhatian Polda Metro Jaya sebelum ia kembali ke Polres Metro Depok.

“Baru setelah itu kami melakukan autopsi sambil menggeledah kembali TKP dan penginapan korban. Dalam kurun waktu 5 hari tentunya banyak hal yang terjadi dan banyak perubahan di tahun 2015 ini. Bahkan kasus ini ditarik ke Polda lalu dikembalikan ke Polri,” kata Arian.

Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok berupaya semaksimal mungkin mengungkap kasus meninggalnya Akseyna dengan tantangan tersendiri. Ia menargetkan agar kasus kematian Akseyna bisa terungkap secepatnya.

“Kami berusaha mencari 5 hari yang hilang dan 5 hari yang hilang itu apa. Tidak mudah untuk kembali ke tahun 2015 dan mencari 5 hari yang hilang, semuanya sudah berubah. Target tenggat waktu secepatnya kalau bisa mengungkap kasus ini, lebih baik. Karena memang begitulah tujuan setiap Kapolri untuk memperbaiki keadaan. Tujuannya agar Kota Depok menjadi lebih baik, termasuk kejahatan yang belum terselesaikan, kata Arya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours