9 tewas dan ribuan terluka dalam ledakan masal penyeranta di Lebanon

Estimated read time 2 min read

Istanbul dlbrw.com – Sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan besar alat komunikasi nirkabel bernama pagas di beberapa tempat di Lebanon, kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad, Selasa (17/9).

Sebanyak 2.750 orang lainnya juga terluka, termasuk 200 di antaranya dalam kondisi serius, menurut data awal jumlah korban, katanya pada konferensi pers di Beirut.

Al-Ablad mengatakan kepada Anadolu pada hari Selasa bahwa ratusan orang terluka dalam ledakan perangkat tersebut di Lebanon.

Media Lebanon menduga perangkat itu meledak setelah Israel menyerang sistem komunikasi.

Di saat yang sama, Hizbullah membenarkan dua anggotanya tewas dan beberapa lainnya terluka dalam ledakan dahsyat tersebut.

“Sekitar pukul 15.30 (20.30 WIB) pada hari Selasa, 17 September 2024, beberapa perangkat pager yang digunakan oleh berbagai anggota unit dan pangkalan Hizbullah meledak,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Kelompok tersebut menganggap Israel bertanggung jawab atas ledakan nirkabel tersebut dan bersumpah akan melakukan “balas dendam dari arah yang tidak terduga” terhadap Tel Aviv.

Namun Israel belum mendapat tanggapan apa pun terkait kejadian tersebut.

Sebelumnya pada hari Selasa, Topaz Luk, penasihat dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa Israel berada di balik ledakan peralatan radio nirkabel di Lebanon, namun kemudian menghapus postingan tersebut.

Namun, kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan untuk memisahkan perdana menteri dari posisi penasihatnya.

Kementerian Kesehatan Lebanon meminta seluruh warga yang memiliki alat komunikasi pager untuk segera membuangnya.

Ledakan besar tersebut terjadi di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel terhadap serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours