NETV siapkan strategi kembangkan segmentasi audiens dan konten kreatif

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dunia penyiaran tengah menyusun strategi adaptasi terkait perkembangan segmentasi audiens dan bisnis konten kreatif untuk menjawab tantangan perubahan industri media.

Perusahaan berfokus pada komitmennya dalam menyediakan konten berkualitas, menjaga efisiensi biaya dan tingkat produktivitas, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap peluang dan tantangan era digital. “Dengan ini kami ingin memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruh pemangku kepentingan,” kata CEO NETV Dedi Harianto saat pameran publik di Jakarta, Jumat.

Menyikapi dinamika dan tantangan tahun ini, Dadi mengatakan perseroan telah mengambil beberapa prioritas strategis untuk beradaptasi, bertahan, dan berkembang di masa depan.

Menurutnya, perseroan memiliki beberapa prioritas strategis untuk memperluas pangsa pasar pemirsa televisi dengan menyasar pemirsa keluarga dan perempuan yang merupakan mayoritas pemirsa televisi, dengan menyajikan konten program yang sesuai dengan sasaran pemirsa tersebut.

Kemudian perusahaan menerapkan strategi manajemen biaya yang bijaksana di tengah kondisi perekonomian dan industri yang masih bergejolak.

Dadi mengatakan perusahaan dapat terus menekan biaya operasional pada tahun 2023 dengan menerapkan efisiensi yang lebih besar pada biaya penyiaran dan akuisisi konten.

Ke depannya, timnya akan mengkaji strategi efisiensi biaya rendah, dengan fokus pada perbaikan kondisi keuangan dan peluang industri yang lebih berkelanjutan, sehingga tidak berdampak pada peluang pertumbuhan jangka panjang.

Perseroan yang akan menghadapi kekurangan modal pada tahun 2023 ini berupaya mengambil berbagai langkah optimis, termasuk menjalin kemitraan strategis dengan dukungan positif dari pemegang saham, kata Dedi.

Menyikapi peralihan industri penyiaran televisi dari analog ke digital, ia mengatakan perseroan bekerja sama dengan penyedia layanan multipleksing untuk mengurangi kebutuhan penanaman modal.

Selain itu, perusahaan mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan platform digital NETVERSE OTT, yang secara konsisten menunjukkan tingkat pertumbuhan pelanggan yang positif dan tingkat keterlibatan yang baik.

Langkah ini merupakan langkah strategis jangka panjang untuk memanfaatkan pertumbuhan sektor media digital di masa depan. “Komitmen terhadap konten berkualitas merupakan core value atau nilai yang terus kami junjung tinggi dalam berbagai upaya strategis tersebut,” kata Dedi.

Google e-Conomy 2023 melaporkan bahwa nilai pasar bruto (GMV) ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 8% (yo) pada tahun 2023, dari 20% pada tahun 2022.

“Industri penyiaran televisi perlu melalui masa transisi menuju sistem penyiaran digital yang membutuhkan waktu agar dapat diterima sepenuhnya oleh masyarakat,” kata Dadi.

Selain itu, pendapatan iklan televisi juga mengalami penurunan, pendapatan perseroan turun menjadi Rp 235,75 miliar pada tahun 2023 dan Rp 438,68 miliar pada tahun 2022.

Peningkatan rugi bersih Perseroan ini disebabkan oleh peningkatan beban non-usaha yang bersifat one-time, penghapusan persediaan, penghapusan aset tetap dan uang muka investasi tersebut di atas, serta biaya pendanaan kini. Rp 634,32 miliar dari tahun 2023

Dadi mengatakan dalam kondisi penuh tantangan, perusahaan melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dan tetap berkomitmen terhadap kualitas konten siaran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours