Mengetahui faktor reproduksi terkait risiko kanker payudara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kanker payudara merupakan masalah kesehatan wanita yang serius yang disebabkan oleh banyak faktor seperti obesitas, konsumsi alkohol, dan kurang rutin berolahraga.

Diposting di Hindustan Times, Jumat (5/7) Dr. Ritika Harjani Hinduja, Konsultan Onkologi Radiasi, RS PD Hinduja dan MRC, mengatakan risiko seorang wanita terkena kanker payudara berkaitan dengan paparannya terhadap hormon yang diproduksi oleh ovarium (estrogen endogen dan progesteron).

Penelitian yang meningkatkan waktu dan/atau tingkat paparan hormon ovarium, yang mendorong pertumbuhan sel, dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih besar. Faktor-faktor seperti permulaan menstruasi, keterlambatan ovulasi, dan faktor-faktor lain dikaitkan dengan risiko kanker payudara. kanker payudara. Bisa jadi jaringan payudara sudah lemah dalam jangka waktu lama, seperti penuaan saat belum punya anak,” ujarnya.

Baca juga: Olah Raga 30 Menit Dapat Tingkatkan Jumlah Sel Pembunuh Kanker Payudara Baca juga: Manfaat dan Risiko Kecerdasan untuk Mendiagnosis Kanker Payudara Ahli onkologi mengatakan bahwa kehamilan dan menyusui mengurangi jumlah siklus menstruasi sepanjang hidup seorang wanita dan dengan demikian mengurangi jumlah siklus menstruasi sepanjang hidup seorang wanita. paparan dan keterikatan. Hormon yang berkelanjutan dan kronis dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.

Salah satu dampak kehamilan dan menyusui pada tubuh wanita adalah membuat sel-sel payudara membelah atau matang sehingga dapat menyerap ASI dengan baik. Sel-sel ini dapat melawan kanker.

Selain itu, usia seorang wanita melahirkan anak pertamanya dan berapa kali melahirkan merupakan faktor yang berhubungan dengan kanker payudara. Kehamilan dapat meningkatkan risiko kanker dalam jangka pendek, sekaligus menurunkan risiko terkena kanker dalam jangka panjang.

Wanita yang mempunyai anak pertama lebih awal memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang memilih untuk hamil terlambat atau tidak hamil sama sekali.

Ahli onkologi juga melaporkan bahwa sel payudara tumbuh lebih cepat selama kehamilan. Oleh karena itu, kerusakan genetik apa pun pada sel payudara selama kehamilan akan meningkat seiring perkembangannya. Reproduksi kerusakan genetik yang cepat ini juga dapat menyebabkan kanker payudara. Sementara itu, banyak penelitian terkadang menyebabkan sel-sel tanpa hormon tumbuh dan menyebabkan bentuk kanker hormonal yang agresif. Baca Juga: Ini Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Periksa Payudara Baca Juga: Dokter: Kematian Akibat Kanker Akibat Kurangnya Pengetahuan Para Petugas Skrining.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours