Lebih dari 1.000 Jemaah Haji Meninggal karena Panas Ekstrem, 658 Warga Mesir

Estimated read time 3 min read

RIYADH – Lebih dari 1.000 jamaah haji meninggal di Arab Saudi, menurut angka baru dari kantor berita AFP.

Kantor berita tersebut mengutip seorang diplomat Arab yang mengatakan bahwa ada lebih dari 658 kematian terkait dengan Mesir, dan diyakini bahwa sekitar 630 di antaranya adalah jamaah haji yang tidak terdaftar.

Menurut AFP, lebih dari separuh kematian tidak tercatat. Jamaah haji yang tidak berdokumen biasanya melakukan perjalanan dengan visa turis atau visa kerja, membayar biaya yang sangat rendah kepada agen perjalanan dan tidak memanfaatkan paket haji yang semakin mahal.

Menurut laporan AFP, 60 warga Yordania termasuk di antara mereka yang tewas, serta 35 warga Tunisia, menurut Kementerian Luar Negeri negara tersebut.

Indonesia, Iran dan Senegal juga melaporkan kematian selama ibadah haji tahun ini, yang dimulai pada 14 Juni, namun tidak merinci apakah kematian tersebut terkait dengan cuaca panas.

Menurut Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, suhu di Masjid Hijau di Makkah mencapai 51,8 derajat Celcius pada Senin (17/6/2024).

Pihak berwenang Saudi melaporkan pada hari Minggu bahwa 2.000 jamaah jatuh sakit karena cuaca panas. Statistik tersebut belum diperbarui sejak saat itu dan tidak memberikan informasi mengenai kematian.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan ratusan jamaah meninggal di jalan dalam cuaca yang sangat panas, sehingga memicu kritik dari pihak berwenang Saudi karena tidak memberikan perlindungan yang memadai bagi jamaah.

Jemaat yang hilang

Kementerian luar negeri Mesir mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang Saudi untuk menemukan seorang Mesir yang hilang selama haji.

Seorang pejabat Mesir yang berbicara kepada AFP mengatakan tingginya jumlah kematian di Mesir “pasti” disebabkan oleh banyaknya jamaah haji yang tidak terdaftar.

Pejabat yang bertanggung jawab atas delegasi haji di Mesir mengatakan: “Jemaah haji yang tidak patuh telah menyebabkan banyak kekacauan di kamp-kamp haji di Mesir, yang menyebabkan penutupan layanan.”

“Mereka yang hadir sudah lama tidak mendapat makanan, air atau AC,” kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa banyak yang meninggal karena tidak punya tempat berlindung.

Sekitar 1,8 juta jamaah menunaikan ibadah haji tahun ini, termasuk 1,6 juta dari luar negeri, menurut pihak berwenang Saudi.

Pada Hari Arafah yang jatuh pada hari Sabtu, para peziarah menghabiskan hari itu di dekat bukit yang dikenal dengan nama Gunung Arafat, tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya.

Pejabat Saudi telah menyarankan jamaah untuk menggunakan payung, tetap hangat dan menghindari sinar matahari selama jam-jam terpanas.

Haji tahunan, salah satu dari lima rukun Islam, semakin terpengaruh oleh perubahan iklim.

Penelitian terbaru dari Arab Saudi menunjukkan bahwa suhu di wilayah tempat ibadah haji meningkat sebesar 0,4 derajat Celcius setiap dekade.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours