3 Organisasi Militer yang Pernah Serang Israel, Semua Atas Nama Bela Palestina

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Setidaknya ada tiga kelompok militer yang menyerang Israel. Mereka semua bekerja atas nama membela Palestina.

Sejak didirikan pada tahun 1948, Israel telah menghadapi banyak ancaman dari musuh-musuhnya. Tidak hanya negara-negara Timur Tengah tetapi juga negara Yahudi menjadi sasaran serangan pasukan militer pro-Palestina.

Selain menebar ancaman, kelompok ini berulang kali memerangi Israel.

Organisasi militer menyerang Israel

1. Hamas

Hamas adalah musuh utama Israel. Kelompok di Jalur Gaza Palestina ini selalu menjadi ancaman besar bagi eksistensi negara Yahudi.

Salah satu serangan terbesar Hamas adalah Operasi Badai al-Aqsa yang terjadi pada 7 Oktober 2023 dan memicu perang brutal Israel di Jalur Gaza.

Serangan Hamas pada tahun 2021 merupakan eskalasi paling serius sejak perang 11 hari tersebut. Hamas mengklaim serangan itu dilakukan melalui darat, laut, dan udara.

Israel membenarkan bahwa milisi Hamas telah memasuki wilayahnya, selain menembakkan ribuan roket. Militer Israel mengklaim lebih dari 1.000 orang tewas dalam Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas.

2. Hizbullah

Seperti Hamas, Hizbullah merupakan ancaman besar bagi Israel. Sering terjadi perkelahian di perbatasan Israel-Lebanon antara kedua negara.

Sebagai referensi, Hizbullah adalah kekuatan politik dan militer pro-Iran yang berbasis di Lebanon. Tujuan organisasi ini adalah untuk menentang pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Israel tetap menjadi sasaran Hizbullah meskipun telah lama menarik diri dari Lebanon. Kelompok ini masih sering mengancam Tel Aviv dengan serangan udara.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah baru-baru ini mengatakan kelompoknya siap berperang tanpa batas, tanpa aturan, tanpa batasan jika Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon.

3. Pemberontak Houthi

Lalu ada Houthi. Jika Hamas bermarkas di Palestina dan Hizbullah bermarkas di Lebanon, maka kelompok tersebut bermarkas di Yaman.

Seperti Hamas dan Hizbullah, Houthi telah mengambil langkah untuk menyerang Israel.

Misalnya, Hamas melancarkan operasi melawan Israel segera setelah menyerang Tel Aviv pada 7 Oktober 2023.

Selama enam bulan pertama, Houthi menembakkan rudal dan drone ke Eilat, pelabuhan strategis Israel di Laut Merah sekitar 1.000 mil dari Sanaa. Mereka kemudian juga mulai menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel di Laut Merah.

Tujuan pemberontak Houthi diklaim adalah untuk bertindak sebagai dukungan atau solidaritas terhadap Palestina. Kelompok tersebut mengatakan tindakannya tidak akan berakhir sampai Israel menarik diri sepenuhnya dari Palestina.

Inilah tiga organisasi militer yang menyerang Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours