Kisah Ratu Shima, Perempuan Tangguh Penguasa Pertama Pulau Jawa Dikenal Bijaksana

Estimated read time 2 min read

Kerajaan Kalingga, salah satu kerajaan di Pulau Jawa, diperintah oleh seorang wanita bernama Ratu Shima. Di tangan penguasa wanita bernama Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara, Kalingga menjadi kerajaan terbesar di kepulauan tersebut.

Penguasa wanita ini memerintah pada tahun 674-695 Masehi. Ratu Shima merupakan penerus mendiang suaminya, Raja Kartikeyasinga. Ia terlahir sebagai Shima Putri Hyang Syailendra Putra Santanu dan merupakan putri seorang pendeta Sriwijaya.

Wanita penguasa Pulau Jawa ini dicintai rakyatnya, meski ia naik takhta setelah suaminya Kartikeyasingha wafat atau sekarat. Ia naik takhta pada usia 63 tahun, karena kedua putranya belum siap mengambil alih takhta ayahnya.

Bahkan kedua anaknya, Parwati dan Narayana, yang akan menjadi raja setelah Kartikeyasingha meninggal, konon Ratu Shima juga sangat dihormati di kalangan elite politik dan pejabat ‘Kalingga saat itu. .

Bahkan warga negara atau anggota keluarga kerajaan pun konon tidak berani berhadapan langsung dengannya, apalagi menentangnya.

Sebagaimana tertuang dalam buku “Wanita Tangguh Penguasa Tanah Jawa”, meski Ratu Jay Shima menjadi raja di usia senja, namun semangat juangnya membawa Kalingga ke puncak kejayaannya sungguh luar biasa.

Dari segi ekonomi misalnya, Ratu Shima sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Di Kalinga, pertanian menjadi produk andalan yang terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Ratu mendorong rakyatnya untuk mencintai pertanian. Demi memenuhi kebutuhan irigasi rakyatnya, Ratu Shima membangun saluran irigasi Subak, saluran ini sangat penting untuk memberikan pengairan yang cukup pada lahan pertanian.

Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi andalan produk Kalinga. Letak kerajaannya yang berada di Pantai Utara Jawa (Pantura) membuat sang ratu menaruh perhatian besar terhadap potensi hasil laut di wilayahnya.

Ratu Shima berusaha meningkatkan perekonomian rakyat dan negaranya dengan menangkap dan menjual ikan. Informasi ini menjelaskan bahwa negara bagian Kalinga adalah negara yang berbasis pada pertanian dan kekuatan laut.

Ratu Jay Shima terus fokus pada dua sektor utama kehidupan rakyatnya tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Meski kerajaan menganut agama Hindu, namun mereka yang menganut agama lain seperti Budha dan Islam hidup dalam kedamaian dan ketenangan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours