Warga Palestina sebut masa penahanan di penjara Israel mimpi buruk

Estimated read time 2 min read

Kota Gaza, Palestina (ANTARA) – Warga negara Israel Badr Dahlan, yang baru saja dibebaskan dari Jalur Gaza, menunjukkan tanda-tanda tekanan psikologis setelah menghabiskan satu bulan di penjara Israel, periode yang ia gambarkan sebagai “mimpi buruk.”

Dahlan (30 tahun) menghadapi kondisi yang berat di penjara, di mana ia mengalami penganiayaan dan penyiksaan sebelum akhirnya dibebaskan pada Kamis (20/6).

Dahlan mengatakan bahwa dia ditangkap sekitar sebulan yang lalu di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, dan menggambarkan pemukulan yang dia alami selama penahanannya di penjara dan pusat penahanan Israel.

Dia mengaku tidak mengetahui keberadaan keluarganya dan mendengar dari orang lain bahwa Khan Yunis tewas dalam serangan Israel.

Setelah dipindahkan ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah di Gaza tengah untuk menerima perawatan setelah dibebaskan, Dahlan mengatakan bahwa dia “merasa seperti akan mati.”

Dahlan dilepaskan dalam kondisi psikologis yang sangat memprihatinkan, matanya sembab dan fokus, bicaranya tidak teratur, dan sering gagap. Semua ini menunjukkan gangguan psikologis yang parah akibat penyiksaan.

Kantor Informasi Gaza mengumumkan pada hari Kamis bahwa setidaknya 36 tahanan dari Jalur Gaza, yang telah ditahan oleh tentara Israel sejak 7 Oktober, meninggal akibat penyiksaan di penjara Israel.

Hari ini, Kamis, tentara Israel membebaskan 33 tahanan Palestina dari Jalur Gaza.

Sumber medis mengatakan bahwa para tahanan yang dibebaskan dirawat di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, dengan tubuh kurus dan tanda-tanda penyiksaan.

Anatolia melaporkan bahwa para tahanan dibebaskan di Deir al-Balah, Gaza tengah-timur.

Israel telah menangkap ribuan warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan anggota kelompok kesehatan dan pertahanan sipil, sejak dimulainya operasi darat Israel di Gaza pada 27 Oktober.

Meskipun beberapa tahanan telah dibebaskan, nasib sebagian besar tahanan lainnya masih belum diketahui.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours