Produksi Film Darah Pemuja Syetan, Sutradara Libatkan Ikatan Keluarga Gunungkidul

Estimated read time 3 min read

GUNUNGKIDUL – Sutradara kondang Indra Tirtana menggandeng Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) untuk memproduksi film “Darah Pemuja Syetan”. IKG turut terlibat dalam penyediaan pemeran dan kontribusi lainnya untuk mensukseskan film ini.

Sutradara Blood of satanists Indra Tirtana menambahkan, Blood of satanists merupakan sinopsis yang ia susun berdasarkan pengalaman pribadi dan berbagai kru film yang sering bekerja sama dengannya.

Pengalaman pertama adalah 2 tahun lalu saat menyaksikan langsung upacara pesugihan.

“Ternyata ritual pesugihan itu ada dan berhasil. Sekarang orang itu teman saya, tapi sekarang sudah tidak. Saya kaget kok bisa,” kata sutradara, Selasa (6/11/). 2024), yang memproduksi film Cellular Ghost Mystery.

Peristiwa kedua terjadi pada tahun 2009. Saat itu, ia dan tim sedang memproduksi film di kawasan Wonosobo, Jawa Tengah. Saat itu ia dan kru harus bermalam di Wonosobo

Mereka kemudian menyewa hotel, namun hotel yang mereka tempati bersama kru tiba-tiba menghilang di pagi hari. Sore setelah produksi film, dia tinggal bersama tim di sebuah hotel dan menghilang keesokan harinya.

“Jadi aku menginap di mana tadi malam? Aneh,” dia terkejut.

Berikut rangkuman kedua peristiwa tersebut menjadi sinopsis beberapa tahun lalu. Dan sinopsis ini sampai ke IKG yang mendukung pembuatan film berjudul Darah Penyembah Setan ini.

Ia memilih Gunungkidul sebagai lokasi syuting karena memiliki keinginan untuk mengangkat Gunungkidul agar bisa sejajar dengan kota lain. Indra berharap Gunungkidul bisa memiliki sekolah film yang bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk belajar

Ketua IKG Jabodetabek Edy Sukirman mengatakan IKG akhirnya memutuskan untuk memproduksi film sendiri sebagai jawaban atas kekhawatiran yang sudah lama ada. Banyak produser film yang menjadikan Gunungkidul hanya sebagai lokasi syuting tanpa memberikan dampak positif.

Tak sedikit produser film pemula yang memanfaatkan Gunungkidul sebagai lokasi syuting. Salah satunya adalah film KKN Desa Penari yang pengambilan gambarnya dilakukan di Desa Getas Kapanewon Playen.

Namun Kabupaten Gunungkidul tidak memberikan dampak positif. Hanya segelintir orang yang merasakan dampaknya, termasuk warga sekitar yang dijadikan figuran, namun tidak ada efek yang bertahan lama setelahnya.

“Banyak lokasi yang dijadikan lokasi syuting, seperti Gua Pindul di pesisir selatan dan beberapa lokasi lainnya, tapi tidak memberikan dampak positif bagi Gunung Kidul. Dia datang, dijual, dan itu saja,” ujarnya.

Dan film produksi pertamanya kali ini, Darah Pemuda Setan, menampilkan Ikg dan masyarakat Gunungkidul secara keseluruhan. Karena dengan masuknya IKG di seluruh Indonesia, banyak sekali potensi yang bisa dimaksimalkan nantinya.

Pada kesempatan kali ini, banyak seniman MIME yang akan turut serta dalam produksi Blood of Satanists, serta tokoh masyarakat Gunung Kidul seperti Kepala Desa Dukuh atau tokoh budaya lainnya. Mereka akan berpartisipasi secara langsung sebagai aktor, bukan sekedar figuran.

Diakuinya, film kali ini sedikit berbeda dengan filmnya, karena berbau mistis. Motifnya tidak lepas dari usaha yang dituju. Pasalnya berdasarkan survei yang dilakukan tim, film berbau mistis terus laris manis di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours