Perang jersei retro di gelaran Piala Eropa 2024

Estimated read time 4 min read

Jakarta (ANTARA) – Jersey sudah pasti menjadi barang yang wajib dimiliki dalam setiap turnamen besar antar negara di benua Eropa, Piala Eropa, atau Euro 2024.

Menjelang Euro 2024 yang akan digelar pada 14 Juni hingga 14 Juli di Jerman, 24 negara peserta bersiap mempersiapkan “perlengkapan perang” mereka untuk acara di Jerman.

Persaingan tersebut terjadi antara merek perlengkapan ternama dunia, antara lain Adidas, Nike, Puma, Macron, Hummel, dan Joma yang akan mewakili seragam ikonik tersebut selama Piala Eropa 2024.

Brand Nike menjadi brand yang kali ini meluncurkan seragam paling agresif untuk kompetitor Piala Eropa. Nike meluncurkan kaus dari Kroasia, Inggris, Prancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, dan Turki.

Di posisi kedua ada brand ternama asal Jerman yaitu Adidas yang meluncurkan jersey dari negara seperti Jerman, Spanyol, Belgia, Italia, Skotlandia, Hongaria, dan Wales. Setelah peringkat ketiga, Puma meluncurkan jersey untuk Austria, Islandia, Serbia, dan Swiss.

Seragam utama ke-24 peserta selalu didominasi warna merah yang melambangkan bendera negara. Jersey utama dengan warna dominan adalah jersey Spanyol, Portugal, Belgia, Denmark, Swiss, Republik Ceko, Austria, Albania dan Hongaria.

Dengan industri jersey yang kini merambah ke ranah fashion, sebagian besar brand ternama tersebut juga memiliki sentuhan warna retro atau klasik yang kaya akan representasi jersey timnas di masa lalu. Namun sentuhan retro tersebut kini hadir dengan kemasan yang jauh lebih baik dilengkapi dengan teknologi yang melekat pada setiap jerseynya.

Tren jersey yang terinspirasi gaya retro juga menjadi top pick dalam review Planet Football yang menempatkan seragam masa perang Perancis di posisi pertama sebagai jersey. Di posisi kedua ada jersey utama asal Denmark. Di bawah tim berjuluk Dinamit itu terdapat jersey tuan rumah, Jerman. Di peringkat keempat dan kelima, jersey retro masing-masing ditempati oleh Belanda dan Inggris.

Halaman selanjutnya: Detail retro masuk ke lima jersey utama pertama

Sentuhan retro disertakan pada seragam utama lima penyerang terbaik timnas Jerman, selebrasi Kai Havertz usai mencetak gol dalam laga persahabatan melawan Prancis yang berlangsung di stadion Groupama di Lyon. (ANTARA/AFP/OLIVIER CHASSIGNOLE)

Berdasarkan ulasan Planet Football, jersey utama tim Prancis merupakan yang terbaik dibandingkan jersey utama 23 kompetitor Piala Eropa 2024 lainnya yang berwarna biru atau ungu.

Kylian Mbappe dan kawan-kawan akan mengenakan kaos utama v-neck dengan motif bendera Perancis atau tiga warna yang mirip dengan kaos tahun 1998 saat Les Bleus menjuarai Piala Dunia untuk pertama kalinya. Namun model v-neck memberikan nuansa baru dibandingkan jersey yang dikenakan Zinedine Zidane. Nuansa retro semakin terasa dengan sentuhan logo ayam jago emas mengingatkan pada kaos ikonik tahun 1984.

Pada bagian celana, Perancis selalu menggunakan warna dominan putih dengan motif tiga warna melingkar. Sedangkan Prancis menggunakan warna merah pada kaus kakinya sehingga jersey tersebut menjadi representasi serupa dengan bendera negaranya.

Di posisi kedua ada jersey utama Denmark yang menggunakan warna dominan merah. Setelah meluncurkan seragam berdesain monokrom di Piala Dunia 2022 sebagai bentuk protes terhadap tuan rumah Qatar, kini brand Hummel memberikan sentuhan retro pada seragam yang akan dikenakan Rasmus Hojlund dan kawan-kawan.

Jersey kandang Denmark menggunakan garis leher bulat dengan garis melingkar berwarna putih. Kemudian nuansa pixelstripe pada grid, yang menciptakan nuansa lebih elegan. Untuk celana dan kaos kaki, tim Dynamite selalu menggunakan warna dominan merah.

Halaman selanjutnya: nyala bendera Jerman

Seragam kandang Jerman menggunakan ornamen bendera hitam-merah-kuning di bagian lengan mirip dengan seragam Jerman tahun 1992. Bedanya, ada kesan baru yang terasa pada pola bendera yang dibuat dengan motif geometris. dalam bentuk nyala api.

Sentuhan motif bendera Jerman pada bagian lengan kaos Jerman dipadukan dengan grafis warna-warni mengingatkan logo segitiga Persatuan Sepak Bola Jerman yang tidak terlalu mencolok membuat kaos yang dikenakan Florian Wirtz terlihat memiliki sentuhan klasik. Pada bagian celana, tim Panzher akan menggunakan kostum perang dengan warna dominan hitam, sedangkan untuk kaos kaki dominan warna putih.

Halaman selanjutnya: Belanda mengenang era Johan Cruyff Seragam kandang timnas Belanda pun tak kalah retro. Dengan tetap mempertahankan warna oranye, grafisnya terlihat seperti struktur gradasi horizontal, seolah membawa kembali nuansa jersey era legenda timnas Belanda, Johan Cruyff.

Pada bagian leher, jersey yang akan dikenakan Virgil van Dijk dan kawan-kawan memiliki sentuhan o-neck berwarna biru navy, membuat jersey tersebut semakin terlihat elegan. Sementara untuk celana dan kaos kaki, tim Oranye tetap menggunakan warna dominan oranye dengan beberapa motif bahari melingkar.

Hampir mirip dengan seragam Belanda, seragam utama Inggris juga mendapat sentuhan stylish dengan menggunakan V-neck berwarna navy.

Meski tetap menggunakan warna dominan putih, kemeja yang akan menjadi seragam perang Harry Kane dan kawan-kawan ini memiliki struktur relief horizontal serta garis melingkar berwarna merah dan navy di bagian lengan. Sedangkan untuk celananya, The Three Lions menggunakan warna dominan navy dengan sentuhan garis timbul horizontal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours