7 Tanda Hubungan Mengarah pada Perpisahan, Salah Satunya Jarang Bersama

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Setiap hubungan pasti ada pasang surutnya, namun ada banyak tanda yang bisa menandakan hubungan akan putus. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu Anda.

Hal ini termasuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan memperbaiki hubungan sebelum terlambat, atau mempersiapkan diri ketika perpisahan tidak bisa dihindari. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur ​​dengan pasangan tentang perasaan dan kekhawatiran Anda.

Jika perlu, mencari bantuan dari konselor atau terapis pasangan bisa menjadi langkah bijak dalam mencoba memperbaiki hubungan. Namun, jika semua upaya sudah dilakukan dan hubungan masih belum membaik, mungkin inilah saatnya mempertimbangkan untuk berpisah demi keuntungan kedua belah pihak.

Berikut tujuh tanda sebuah hubungan akan putus seperti dilansir Times of India, Jumat (28/6/2024).

Pertanda sebuah hubungan yang berujung pada perpisahan

1. Komunikasi yang buruk

Komunikasi adalah dasar dari hubungan yang sehat. Jika pasangan mulai mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, seperti seringnya salah paham, tidak mendengarkan satu sama lain, atau enggan membicarakan perasaan dan masalahnya, ini bisa menjadi tanda serius bahwa hubungan sedang dalam masalah.

Komunikasi yang buruk seringkali menimbulkan konflik dan kesalahpahaman yang tidak dapat diselesaikan.

2. Kurangnya hubungan emosional

Hubungan yang sehat membutuhkan hubungan emosional yang kuat. Jika salah satu atau kedua pasangan mulai merasa kesepian, tidak didukung, atau disalahpahami, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan emosional sedang melemah.

Kurangnya keintiman emosional seringkali menimbulkan perasaan terisolasi dan ketidakpuasan dalam hubungan, yang pada akhirnya dapat berujung pada perpisahan.

3. Sering bertengkar

Konflik dalam suatu hubungan adalah hal yang wajar, namun jika sering terjadi pertengkaran dan tidak ada solusi yang jelas, bisa jadi ini pertanda hubungan sedang dalam bahaya. Pertengkaran yang terus-menerus dan tidak produktif dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan penuh tekanan, dan pada akhirnya membuat kedua belah pihak kelelahan dan frustrasi.

4. Kurangnya rasa percaya diri

Kepercayaan adalah elemen kunci dalam suatu hubungan. Jika salah satu pasangan mulai meragukan kejujuran atau kesetiaan pasangannya, atau terjadi pengkhianatan seperti perselingkuhan, hal ini dapat menghancurkan fondasi kepercayaan yang telah dibangun. Tanpa kepercayaan, sulit menjaga hubungan yang sehat dan stabil.

5. Perubahan prioritas dan nilai

Seiring waktu, pasangan mungkin mendapati prioritas dan nilai-nilai mereka berubah dan menjadi semakin jauh. Misalnya, salah satu pasangan ingin fokus pada kariernya, dan pasangan lainnya ingin membangun keluarga. Perbedaan penting dalam tujuan dan nilai hidup dapat menjadi sumber ketegangan dan konflik yang sulit diselesaikan.

6. Jangan menghabiskan waktu bersama

Jika salah satu atau kedua pasangan mulai menghabiskan waktu bersama, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak suka bersama dan lebih memilih hidup terpisah. Menghindari waktu bersama dapat mencerminkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dalam hubungan, yang pada akhirnya dapat berujung pada putusnya hubungan.

7. Ketidakpuasan yang terus-menerus

Perasaan tidak puas yang terus-menerus terhadap suatu hubungan atau pasangan, meski tidak ada penyebab yang jelas, bisa menjadi tanda bahwa hubungan akan segera putus. Ketidakpuasan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya cinta, hilangnya ketertarikan, atau perasaan bahwa hubungan tidak lagi memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis Anda.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours