Spesifikasi Roket Katyusha, Senjata Legendaris Uni Soviet yang Dipakai Hizbullah

Estimated read time 2 min read

GAZA – Detail roket Katyusha menjadi pembahasan menarik yang patut disimak. Peluncur roket ini dianggap salah satu yang paling legendaris dari zaman Uni Soviet.

Meski sudah tua, Katyusha masih digunakan sampai sekarang. Tak hanya negara, kelompok bersenjata seperti Hizbullah di Lebanon juga dikabarkan menggunakannya.

Baru-baru ini, Hizbullah juga melancarkan serangan roket Katyusha terhadap Israel. Aksi ini dilakukan akibat terbunuhnya seorang komandan senior di Lebanon Selatan.

Lantas, apa sebenarnya maksud dari roket Katyusha ini? Berikut update spesifikasi Katyusha Rocket

Katyusha adalah peluncur roket yang dikembangkan oleh Uni Soviet dan digunakan pada Perang Dunia II. Sejenis peluncur roket (MRL), senjata ini memiliki terjemahan bahasa Rusia “Little Katy”.

Uni Soviet menyebut senjata itu Katyusha atau “Little Katy” berdasarkan lagu yang populer di sana. Sedangkan orang Jerman menyebutnya “organ Stalin” karena suara gemuruhnya yang mengerikan saat diperkenalkan.

Menurut BusinessInsider, Katyusha lebih dari sekedar senjata dari Perang Dunia II. Peluncur roket ini telah menjadi ikon, membangkitkan gambaran roket-roket yang menyala-nyala dan melesat ke langit.

Versi klasik Katyusha 132 mm mirip dengan M-13. Roket tersebut diluncurkan oleh pesawat RS-132, memiliki panjang sekitar 3 kaki, berat 93 pon, memiliki jangkauan 5 mil, dan membawa hulu ledak seberat 11 pon.

Sementara itu, penulis James Prenatt mengatakan dalam bukunya “Katyusha” bahwa roket ini hadir dalam beberapa ukuran. Misalnya, roket ringan 82 mm hingga proyektil berat 300 mm dapat diluncurkan dari truk yang menembakkan 12 hingga 48 roket per menit.

Terlepas dari kemampuannya, Katyusha juga memiliki banyak masalah. Roket-roket tersebut terkenal tidak akurat dan memuat ulang sebuah tembakan bisa memakan waktu satu jam.

Setelah jatuhnya Uni Soviet, Katyusha ditemukan di berbagai negara di dunia. Menariknya, roket tersebut kerap digunakan oleh kelompok militan seperti Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

Menurut laporan MissileThreat, Hizbullah mengoperasikan beberapa model Katyusha yang dipisahkan oleh jarak. Roket terkenal ini menjadi tulang punggung tim dalam berbagai aktivitasnya.

Pada tahun 2006, Hizbullah diperkirakan memiliki 7.000-8.000 roket 107 mm dan roket Katyusha 122 mm. Angka tersebut disebut-sebut terus meningkat hingga saat ini karena Iran merupakan pemasok utama.

Bagi Hizbullah, Katyusha bukan sembarang peluncur roket kuno. Senjata ini merupakan aset penting yang memungkinkannya menembakkan roket ke arah Israel.

Secara historis, Katyusha terbukti sulit dihentikan oleh Tel Aviv hingga mereka meluncurkan Iron Dome sekitar Maret 2011.

Demikian ulasan mengenai spesifikasi roket Katyusha buatan Uni Soviet dan digunakan oleh Hizbullah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours