Kepri raih penghargaan berkinerja terbaik pada TPID Award 2024

Estimated read time 2 min read

Tanjungpinang (ANTARA) – Kelompok Anti Inflasi Provinsi Kepulauan Riau (Kipri) berhasil meraih penghargaan Berkinerja Terbaik se-Provinsi Sumatera pada TPID Awards 2024.

Presiden Joko Widodo menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6).

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada TPID Kepri atas keberhasilannya mengendalikan inflasi hingga mampu meraih penghargaan ini,” kata Gubernur Ansar usai menerima penghargaan melalui siaran pers di Tanjungpinang, Jumat.

Ansar mengatakan, beberapa upaya telah dilakukan untuk mengendalikan kenaikan harga, antara lain stabilisasi harga melalui pergerakan pangan terjangkau yang bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional atau PAPANA, pemerintah daerah/kota, dan distributor bahan pokok.

Kelompok pangan ini menjual berbagai jenis pangan dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar. Misalnya, harga cabai merah di pasaran sekitar Rp63.000 per kilogram, sedangkan di pasar murah mencapai Rp56.000 per kilogram.

Ansar mengatakan, “Tren pangan murah memastikan harga pangan dan inflasi stabil.”

Kemudian, Pemprov Kepri juga mendapat kelompok tanam cabai untuk pegawai Pemprov Kepri, ujarnya. Sebanyak 70.000 bibit lada dibagikan kepada pekerja untuk ditanam di rumahnya.

Kami yakin budidaya lada akan mampu memenuhi kebutuhan keluarga tanpa bergantung pada pasokan lada di pasaran. Selain itu Kepulauan Riau juga bukan merupakan tempat pertanian, sehingga lada dipasok dari luar daerah.

“Daun cabai menjadi salah satu penyebab inflasi, sehingga kami menggalakkan gerakan budidaya cabai untuk mengakhiri inflasi di Kepri,” kata Ansar.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo justru mengatakan inflasi pada kuartal I 2024 yang hanya sebesar 2,84% merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

Menurut Jokowi, dibandingkan laju inflasi pada periode yang sama 10 tahun lalu, laju inflasi saat ini sangat terkendali.

“Kalau kita ingat 9 sampai 10 tahun lalu, angka inflasi kita masih di angka 9,6 persen, dan berkat upaya kita mencapai 2,84 persen,” ujarnya.

Presiden mengatakan, pengendalian laju inflasi sangat penting, karena jika laju inflasi lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi maka dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat.

Ia mencontohkan, jika inflasi naik hingga 9,6 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi kita 5 persen, maka masyarakat akan sangat terdampak.

“Inflasi sekarang 2,84, dan pertumbuhan ekonomi 5,11 persen. Ini baru, baru kalau ada. Tapi kita harus waspada dan hati-hati jangan sampai abai,” kata Presiden.

Pada ajang TPID 2024, TPID Kepri mengalahkan warga lain di wilayah Sumatera, TPID Aceh dan Sumbar serta cara taklukkan cabai merah baru di Kepri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours