Ahli rekomendasikan lansia banyak konsumsi makanan berprotein

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Ahli Gizi Dr. Maher Martjono, Jakarta Sheila Octavia, S.Gz, dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), menganjurkan para lansia untuk mengonsumsi makanan kaya protein untuk menjaga kesehatannya.

“Hal ini berkaitan dengan penatalaksanaan gizi. Kebutuhan gizi pada lansia berbeda-beda, apalagi harus disesuaikan dengan penyakitnya masing-masing. Misalnya obesitas, penatalaksanaan gizinya akan berbeda dengan lansia gizi buruk,” imbuhnya. . kata Sheila dalam diskusi online di Jakarta, Senin.

Sheila mengatakan makanan kaya protein sangat penting untuk semua tahapan kehidupan, termasuk lansia.

Protein berfungsi untuk menunjang pertumbuhan tubuh dan menjaga jaringan tubuh serta dapat meningkatkan massa otot pada lansia yang terus mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.

Zat-zat tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu protein hewani dan protein nabati. Untuk protein hewani, lansia bisa mengonsumsi daging merah atau ikan laut, sedangkan protein nabati bisa didapat dari tempe atau tahu.

Orang dewasa yang lebih tua harus mengonsumsi satu porsi protein setiap kali makan, bukan sekali sehari.

Selain itu, melihat kondisi lansia saat ini, Sheila menyayangkan masih banyak lansia yang kekurangan asupan protein. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari berkurangnya aktivitas fisik hingga jenis penyakit yang diderita para lansia yang membuat mereka kesulitan mengunyah atau menelan.

“Jadi peran keluarga harusnya sangat berat, kenapa tidak mau makan daging, kalaupun diperiksa lagi, giginya mungkin belum lengkap, kebersihan gigi dan mulutnya tidak dijaga, dan itu. bisa jadi “rumit sekali, tergantung situasi keluarga masing-masing pasien,” ujarnya.

Menurutnya, setiap anggota keluarga bisa mengatasi semua permasalahan tersebut. Jika penyebabnya adalah gigi yang tidak kuat mengunyah, maka keluarga bisa menghindarinya.

Anggota keluarga dapat berkreasi mencari menu yang lebih variatif agar lansia lebih tertarik makan dan tidak bosan.

“Kita tahu bahwa konsep pola makan seimbang harus mencakup karbohidrat, sayur, buah, dan protein,” ujarnya.

Selain protein, Sheila mengatakan asupan nutrisi lain yang harus diperhatikan oleh orang lanjut usia adalah kecukupan kalsium. Hal ini berkaitan dengan kondisi tulang lansia yang rentan terkena osteoporosis.

“Susu wajib diminum ya, dikonsumsi setiap hari, karena kalsium yang dibutuhkan akan diperoleh dari susu sebelum memasuki fase multivitamin atau multikalsium. Selain susu, bisa juga dibuat dengan keju, ikan laut, dll. dll, “ucap Sheila.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours