Korban tewas akibat terinjak-injak di India bertambah jadi 116 orang

Estimated read time 2 min read

New Delhi (ANTARA) – Jumlah korban tewas akibat badai di negara bagian Uttar Pradesh di India utara meningkat menjadi 116 orang pada Selasa (2/7), dengan rincian 88 orang di pusat trauma setempat, 27 orang di rumah sakit, dan satu orang di rumah sakit. di kota Hatras, seorang pejabat pemerintah setempat mengonfirmasi hal tersebut kepada Xinhua melalui telepon.

Pejabat lokal lainnya, Komisaris Divisi Aligarh Cheitra V., mengatakan kepada media bahwa jumlah korban tewas “telah mencapai 107 orang”.

Jumlah korban tewas dikhawatirkan akan terus bertambah karena banyak korban luka yang dirawat di berbagai rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Menurut laporan awal, hampir 50.000 orang berkumpul untuk acara keagamaan di kawasan Sikandra Rao di Hatra. Namun hanya 40 petugas polisi yang ditugaskan di lokasi tersebut untuk menangani kerumunan besar tersebut, kata laporan itu.

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak yang meninggal setelah tersandung di tanah basah dan terjatuh ke saluran air pinggir jalan. Tragedi itu terjadi setelah upacara yang berlangsung sekitar dua jam itu usai dan masyarakat mulai meninggalkan tempat tersebut.

Seorang tokoh agama meninggalkan tempat kejadian dan orang-orang berlari ke arahnya untuk menyentuh kakinya dan menerima berkahnya. Tiba-tiba terjadi kekacauan dan orang-orang mulai terpeleset di tanah basah saat berlari dan mulai saling berjatuhan, kata seorang saksi mata kepada saluran berita Aaj Tak.

Kantor berita Press Trust of India (PTI) mengutip saksi mata Shakuntala yang mengatakan bahwa setelah upacara keagamaan berakhir, orang-orang mulai meninggalkan tempat tersebut. “Di luar jalan dibangun di dataran tinggi, di bawahnya ada kanal, satu per satu orang mulai terjatuh ke dalamnya, bahkan ada yang tertimpa puing-puing,” ujarnya.

Laporan-laporan media mengatakan bahwa “sikap tidak peka” dari pemerintah daerah dan polisi, yang menutup mata dalam memastikan pengaturan yang tepat di tempat-tempat pertemuan keagamaan, menyebabkan tragedi tersebut.

Kata penduduk setempat Ram Asrei Dubey kepada Xinhua. “Selama bertahun-tahun, pemimpin agama tersebut memberikan ceramah setiap hari Selasa setiap minggu di banyak wilayah di bagian barat Uttar Pradesh. Acara-acaranya menarik ratusan ribu orang, namun hampir tidak ada perhatian yang diberikan pada persiapan yang tepat. “

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours