OJK: Industri “paylater” tunjukkan prospek cerah di masa depan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat masa depan cerah bagi industri beli sekarang, bayar nanti (BNPL) seiring semakin populernya metode pembayaran digital dan penerimaannya oleh masyarakat secara berlebihan.

Hal ini juga menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital. Paylater menawarkan kemudahan dan fleksibilitas kepada penggunanya, itulah sebabnya kebanyakan orang menggunakannya untuk berbagai kebutuhan.

“Kami yakin di masa depan, pembayaran digital akan didominasi oleh pasar pembayaran digital, terutama melalui pengembangan statistik yang berkelanjutan dan kerja sama antara penyedia layanan dan pedagang,” kata direktur pusat integrasi – lembaga keuangan, perusahaan besar, keuangan mikro lembaga dan lembaga keuangan lainnya. Dia berkata. OJK Irfan Sitanggang di Jakarta, Selasa.

Irfan mencontohkan, tingkat penggunaan pembayaran terus meningkat secara signifikan di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, pengguna BNPL telah melihat pertumbuhan besar di industri perbankan (IKNB) karena pengguna mencari opsi pembayaran yang lebih banyak dan lebih cepat seperti opsi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pertumbuhan BNPL menunjukkan peningkatan kontrak yang signifikan selama lima tahun terakhir (2019-2023), tumbuh rata-rata tahunan sebesar 144,35% (yoy). Irfan mengatakan, pada bulan Desember 2023, kontrak pembiayaan BNPL mencapai 79,92 juta kontrak, meningkat 18,55% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pasca berkembangnya BNPL, Irfan pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan layanan pembayaran ini dengan bijak. Layanan tersebut dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari dengan mudah dan fleksibel. Namun, penggunaan yang ceroboh dapat menimbulkan risiko finansial yang tidak diinginkan.

Irfan mengatakan, dengan pemahaman yang benar, BNPL dapat memberikan manfaat yang lebih baik dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat tanpa menimbulkan permasalahan keuangan yang tidak semestinya yang akan menjadi permasalahan di kemudian hari.

“Jadi, dibalik kemudahan dan kecepatan BNPL, permasalahan ini perlu kita tangani secara hati-hati agar tidak menjadi permasalahan bagi masyarakat di kemudian hari,” kata Irfan.

Ia juga mengajak seluruh pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyebarkan pengetahuan tentang BNPL kepada masyarakat, khususnya mereka yang belum bekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah serta generasi muda.

Presiden Irfan mengatakan, “Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat agar dapat menggunakan berbagai layanan keuangan digital secara bijak dan efisien.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours