Menteri Budi Arie Akui Ada Pegawai Kominfo yang Main Judi Online

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengakui Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki pegawai yang berjudi secara online. Bahkan, korbannya tersebar di kalangan pegawai kementerian dan lembaga lainnya.

Menkominfo selaku Ketua Harian Pencegahan Judi Online mengimbau semua pihak untuk saling menjaga dan mengingatkan. Hal itu dilakukan agar berhasil memberantas perjudian online.

“Tolong ingat. “Tolong lebih diingatkan karena ini semua adalah korban (di antara kita),” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Kementerian, Budi Arie, saat memberikan pengarahan pada rapat koordinasi pencegahan perjudian online (Rakor) pada konferensi pers usai keikutsertaannya. dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa (25/06/2024).

Menteri Budi Ari juga mengatakan telah mengidentifikasi pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjadi korban perjudian online.

“Ada angkanya, Cominfo sendiri. “Kami akan mengumumkannya pada Kamis, 27 Juni 2024,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menjelaskan, rapat koordinasi tersebut merupakan rapat kedua gugus tugas penghentian perjudian online.

“Ini merupakan kegiatan tahap kedua untuk memberantas perjudian online. “Pertama-tama, jika saya mengambil inisiatif dari Menko Polhukam bidang Aksi dan Pencegahan, saya berpihak pada rehabilitasi sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dalam posisi saya sebagai Wakil Presiden. dan tentunya dari sisi pencegahan,” ujarnya.

Menteri Koordinator Muhadjir Effendi selaku Wakil Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online menilai permasalahan perjudian online sangat mengkhawatirkan.

Untuk itu, Menko PMK menyarankan agar komponen strategis masyarakat mengambil tindakan bersama untuk mencegah dan memberantas perjudian online yang sangat mengganggu dan membahayakan keutuhan bangsa.

“Setelah rakor tersebut, akan dilakukan sharing materi permainan secara online kepada tokoh masyarakat, organisasi keagamaan dan sosial di Indonesia. “Kami mengajak masyarakat untuk menyikapi masukan atau saran, termasuk bagaimana kita bisa mengedukasi dan mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours