IISMA Jadi Jalan Para Alumninya Raih Beasiswa S-2 di Luar Negeri

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Program International Student Mobility Awards (IISMA) Indonesia tidak hanya memberikan kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan global, namun juga memberikan peluang beasiswa lebih lanjut bagi para lulusan.

Hal serupa juga terjadi pada Ulan Rianti dan Muhammad Jamaluddin. Keduanya bisa memperoleh beasiswa untuk mengejar gelar master berdasarkan pengalamannya di IISMA.

Wulan Rianti merupakan lulusan program IISMA tahun 2022 di Coventry University, Inggris. Wulan saat ini terdaftar sebagai mahasiswa program magister di Coventry University, universitas tuan rumah peserta program IISMA.

Wulan Rianti, IISMA Coventry University, Inggris Angkatan 2022

Lulusan kurikulum Manajemen Bisnis, Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) Universitas Teknologi Negeri Jakarta (PNJ) ini meyakini IISMA telah membawa banyak peluang dalam hidupnya.

Peluang ini termasuk kunjungan ke industri terbaik di Inggris, memperluas jaringan internasional Anda dan kesempatan menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan Anda di Inggris.

“Sejak saya diumumkan diterima di program IISMA, saya bertekad untuk serius menjalani program ini. Saya harus menjadikan program ini sebagai batu loncatan untuk masa depan saya,” kata Uhlan.

Untungnya, saya akhirnya mendapat tawaran beasiswa untuk program magister saya. Tawaran beasiswa ini disampaikan langsung oleh Profesor Benny Tjahjono, Profesor Supply Chain Management di Coventry University. Profesor Benny juga merupakan salah satu orang yang suportif dan mendukung penuh mahasiswa Indonesia di kampus, termasuk para penerima beasiswa IISMA.

“Ternyata Coventry University membuka peluang beasiswa penuh kepada 20 politeknik di Indonesia, beasiswa akan diberikan,” kata Uhlan.

Ketika Uhlan mendengar tentang beasiswa tersebut, dia langsung tertarik. Ia sangat ingin mengetahui informasi tentang fellowship, termasuk bidang penelitian yang dilakukan di Coventry.

“Saat itu sepengetahuan saya kalau tidak salah ada sekitar 15 orang yang mengumpulkan surat pernyataan minat sebagai salah satu syarat pertama yang harus dipenuhi mahasiswa,” kata Uhlan.

Setelah menyatakan minatnya, Wulan juga harus memenuhi persyaratan tambahan seperti International English Language Testing System (IELTS), proposal penelitian, dan dokumen lainnya. Lima orang berhasil maju dari penyaringan dokumen hingga wawancara.

Proses wawancara akan dilakukan langsung oleh Coventry University dengan fokus pada topik penelitian yang Anda usulkan. Awalnya Wulan dan rekan-rekannya diminta memberikan presentasi proposal penelitiannya.

“Melalui proses ini, akhirnya ada tiga orang yang bisa lulus S2 ini dan mendapat dana hibah penelitian. Dua orang dari PNJ dan satu orang dari Universitas Teknologi Negeri Batam,” tambah Uhlan.

Sekembalinya dari gelar masternya, Wulan berharap dapat menemukan peluang untuk berkontribusi pada industri yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Kembali ke Taiwan

Selain Wulan, lulusan IISMA lainnya yang berkesempatan mengejar gelar master berkat IISMA adalah Mukhammad Jamaludin atau Jamal. Beliau merupakan lulusan Departemen Teknik Otomasi dari Universitas Teknik Maritim Negeri Surabaya (PPNS) dan juga merupakan penerima penghargaan IISMA tahun 2022 dari Asia University, Taiwan.

Jamal menerima beasiswa penelitian fakultas di Universitas Nasional Chung Hsing di Taichung, Taiwan, di mana dia saat ini terdaftar sebagai mahasiswa Magister Riset. Berbeda dengan Wulan, kampus Jamal saat ini bukanlah universitas tuan rumah selama ia berada di IISMA.

Meski demikian, Jamal meyakini peluang melanjutkan studi pascasarjana di Taiwan tidak lepas dari keikutsertaan pada program IISMA. Berbekal ilmu dan pengalaman dari program IISMA, Jamal mampu meyakinkan Profesor Wuyang Shon yang memberinya tiket untuk melanjutkan program Master’s by Research di kampusnya saat ini.

“Awalnya salah satu pembicara kami mendapat informasi bahwa ada rekan dosen yang menawarkan beasiswa penelitian fakultas kepada lima mahasiswa baik program Teknik Otomasi maupun Teknik Elektro Kelautan di Departemen Teknik Elektro Kelautan.”

Jamal tertarik untuk melanjutkan studi pascasarjana sejak awal, sehingga ia melamar dan mengirimkan dokumen yang diperlukan. Profesor Wuyang Shon melihat resume Jamal dan tertarik untuk memberinya beasiswa. Jamal mencantumkan informasi di resumenya bahwa ia belajar di luar negeri di Taiwan dan memiliki pengalaman industri di TISM (Taiwan Intelligence Smart Manufacturing).

“Pak Denny Darmawan (instruktur di PPNS) memilih saya karena pengalaman saya di Taiwan dan informasi tentang pengalaman industri saya, sehingga beliau tidak segan-segan memperkenalkan saya kepada rekan-rekannya di Taiwan.” Jamal menambahkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours