Sannipata Nusantara Waisak Sarana Strategis Perkokoh Persatuan Bangsa

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemena) merayakan Waisak Sannipata Nusantara 2024 sebagai forum strategis untuk meningkatkan kesadaran umat Buddha guna memperkuat persatuan bangsa. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Agama, menggambarkan Sannipata Nusantara sangat efektif karena mempertemukan seluruh umat Buddha di Indonesia dengan tujuan yang mulia.

Sannipata Nusantara sangat bermanfaat dalam menghidupkan kembali persatuan dan martabat bangsa melalui kesadaran akan keberagaman. Seperti kita ketahui, suku bangsa di Indonesia berbeda-beda. Menteri Adat dan Kebudayaan Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan pidato di Indonesia Convention (ICE), BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Sannipata Nusantara Waisak 2024, Sabtu (6/7/2024).

Wakil Menteri Agama Saifai mengatakan bahwa dalam agama Buddha, orang melakukan ritual yang berbeda-beda. Namun, perbedaan-perbedaan ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama: memuji ajaran Buddha. ‘Jangan berbuat jahat; Tujuan dari senantiasa memupuk kebajikan dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah sama. Sannipata adalah cara yang tepat untuk menetapkan tujuan bersama tersebut.

Pandangan serupa juga dianut oleh Bhante Pannavaro Mahathera, yang mengajarkannya kepada umat Buddha. Menurut Bhante Pannavaro, keberagaman dan keberagaman masyarakat Indonesia adalah suatu hal yang nyata dan umum. Berdasarkan pemahaman ini, perbedaan hendaknya menjadi kekuatan yang dibutuhkan untuk menjaga kebersamaan selamanya.

Perbedaan itu tidak mungkin bisa dihindari. Makanya kita harus menjaga perbedaan itu dengan baik. Kalau tidak maka akan hancur. Yang lebih penting lagi, kata Bhante Pannavaro. Untuk menjaga persatuan bangsa, kita harus jujur ​​dalam menerima keberagaman.

Menurut Bhante Pannavaro, orang Indonesia mempunyai semboyan nasional yang kuat, Bhinneka Tunggal Ika, yaitu bersyukur. Slogan ini membuktikan bahwa persatuan bangsa masih bisa dipertahankan hingga saat ini. Bahkan slogan yang ditulis Mpu Tantular dalam buku Sutasoma dipuji oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

“Untuk itu keberagaman harus dilestarikan karena dapat menciptakan keharmonisan dan kekuatan yang besar bagi bangsa,” tegasnya.

2568 Direktur Jenderal Agama Budha Supriyadi menjelaskan, perayaan Waisak diperingati untuk merayakan Waisak. Mengusung tema “Memahami Keberagaman Mulia, Harmoni dan Kebahagiaan Hidup”, seminar nasional ini dihadiri sekitar 5.000 orang dari berbagai lapisan masyarakat agama Budha dari seluruh Indonesia. Gerakan ini didukung oleh anggota DPR, anggota Dewan Presiden (wantimpres), dan pimpinan Kementerian Agama.

“San Nirwana berarti Sidang Umum Sang Buddha, berdasarkan pemahaman yang jelas tentang sebab dan amalan, yang akan meningkatkan nilai luhur ajaran Buddha dan memperkuat sikap. Dia cenderung lebih religius.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours