Kabel Internet Bawah Laut Siap Hubungkan Bali dan Sulawesi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Perusahaan telekomunikasi kabel serat optik Indonesia PT Ketrosden Triasmitra menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 hari ini, Kamis, 27 Juni 2024 dengan paparan publik.

Dalam pemaparan publik tersebut, Triasmitra memaparkan berbagai capaian yang diraih pemerintahan serta tujuan yang ingin dicapai ke depan.

Pada kuartal I 2024, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 117 miliar, naik 33% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan laba kotor sebesar 40% dan peningkatan laba operasional sebesar 39% dibandingkan hasil Q1 2023.

Dari sisi komersial, perseroan mampu meningkatkan kinerjanya dengan mendapatkan kontrak baru dari pelanggan yang membeli layanan yang disediakan oleh jaringan multi-channel perseroan berupa inti jaringan kabel darat dan laut.

Selain peningkatan kinerja yang berkesinambungan, beberapa prestasi telah diraih perusahaan dalam bisnis jasa kelolaannya terkait peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

Pertama, setelah berhasil mendapatkan kepercayaan dari mitra internasional lainnya, Vocus Communications, untuk menjaga keamanan Australia pada tahun lalu, perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama untuk menjamin keamanan kabel bawah laut INDIGO West Cable System. Kabel Bawah Laut Singapore Cable (ASC).

Selain itu, perusahaan telah mencapai hasil dalam pekerjaan perbaikan kabel untuk klien lain.

PT XL Axiata menugaskan pekerjaan perbaikan kabel laut ruas Kuala Dunggal-Sungai Liat, dan pekerjaan perbaikan tersebut selesai dalam waktu 12 hari, kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan 19 hari yang ditetapkan dalam service level agreement (SLA).

Izin SKKL telah diberikan melalui Usulan Pemerintah II. Sistem repeater SKKL ini menggunakan teknologi dengan panjang kabel kurang lebih 1.128,5 kilometer dan kapasitas minimal 25 terabyte (TB) per detik per pasang fiber.

Kabel yang digunakan untuk memberi daya pada SKKL Rising-8 berasal dari pabrikan Jerman Norddeutsche Seekabelwerke (NSW).

Selain itu, perseroan berencana memperluas cakupan bisnisnya hingga Indonesia Tengah dan berencana membangun SKKL Indonesia Tengah yang menghubungkan Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

SKKL di Indonesia bagian tengah dirancang terdiri dari sembilan seksi dengan total panjang 2.597 kilometer.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours